Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Efisiensi, PGN Bangun Pipa Minyak Rokan dengan Gandeng BUMN dan SDM Lokal

Kompas.com - 14/09/2020, 12:50 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui PT Pertamina Gas (Pertagas) dan Holding Migas Grup, berkomitmen mengawal dan menyelesaikan pembangunan Pipa Minyak Rokan.

Adapun salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah bersinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Lebih lanjut, sinergi tersebut dilakukan dengan menggandeng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam pengadaan material Pipa Minyak Blok Rokan.

Kerja sama tersebut pun menjadi bentuk nyata simbiosis mutualisme. Pasalnya, selama ini PT Krakatau Steel menggunakan gas bumi PGN untuk menyediakan kebutuhan pipa baja yang bermutu dan berdaya saing, sehingga dapat menghemat biaya pengadaan material sebesar 16 persen.

Baca juga: Bersiap Ambil Alih Blok Rokan, Pertamina Maksimalkan Proses Transisi Dokumen Kontrak Mitra

Tak hanya itu, Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan, untuk menciptakan upaya yang efisien dan kolaboratif, menggerakkan potensi daerah, serta membentuk multiplier effect pada sektor ekonomi, pihaknya juga menggandeng sumber daya manusia (SDM) lokal dalam pembangunan proyek Rokan.

Transfer knowledge merupakan bagian penting dalam pengelolaan SDM serta penguasaan aspek pemahaman teknologi dan komersial dalam pembangunan proyek bagi anak bangsa. Hal tersebut membuat pelaksanaan proyek bisa berjalan intensif namun tetap efektif,” kata Suko, Senin (14/9/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Sebagai informasi, Pipa Minyak Rokan yang berukuran 4-24 inch dengan panjang kurang lebih 367 kilometer (Km), akan melintas di lima kabupaten dan kota antara lain Provinsi Riau, Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir.

Pipa tersebut berpotensi mengangkut minyak sekitar 200.000 - 265.000 barrel oil per day (BOPD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com