Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Dubes RI di AS, Ini 2 Prioritas Muhammad Lutfi

Kompas.com - 14/09/2020, 11:48 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo melantik Mantan Menteri Perdagangan sekaligus mantan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Muhammad Lutfi sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Senin (14/9/2020).

Jabatan tersebut sekaligus menggantikan posisi Mahendra Siregar, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Usai dilantik, Lutfi menjabarkan dua prioritas utamanya sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di AS. Pertama memastikan AS memperpanjang persetujuan fasilitas pembebasan tarif bea masuk (generalized system of preference/GSP) ke Indonesia. Kedua, memulai pembicaraan untuk negosiasi terkait perjanjian dagang bebas terbatas atau limited trade deal dengan AS.

“Saya akan mendorong dan memastikan persetujuan GSP diperpanjang. Lalu, memulai pembicaraan negosiasi daripada limited trade deal, yaitu barang-barang di AS yang pajaknya kurang dari 5 persen bisa di nol persenkan tanpa melalui kongres. Kita memulai negosiasi itu segera, itu prioritas,” kata Lutfi melalui siaran media, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Baca juga: Hari Pertama Penerapan PSBB, Jumlah Penumpang KRL Turun 19 Persen

Saat ini, Indonesia berada pada urutan ketiga negara yang banyak memanfaatkan fasilitas GSP AS. Ada sedikitnya 14,9 persen ekspor Indonesia ke AS yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Kini, Indonesia masih menunggu hasil review pemerintah AS melalui United States Representiative (USTR) atas pemberian fasilitas GSP tersebut.

Setelah menjabat, Lutfi memastikan diplomasi ekonomi akan semakin kuat depannya, terutama dalam hal investasi dan kegiatan ekspor dan impor.

“Saya juga ingin memastikan produk-produk AS bisa berkompetisi di pasar Indonesia. Karena pasar kita besar dan prospektif, saya akan memastikan AS mengetahui jika Indonesia selalu memperbaiki iklim investasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Lutfi akan memastikan para investor asal AS memahami iklim investasi di Indonesia cukup baik yang tercermin dari langkah Kimberly-Clark Corporation, pionir produk konsumen global yang bermarkas di Texas, AS yang mengumumkan akuisisi Softex Indonesia dengan nilai transaksi tunai 1,2 miliar dollar AS.

Baca juga: PSBB Total Berlaku, PHRI: Kan, Enggak Mungkin Orang Lokal yang Mengisi...

Sebagai informasi, Lutfi mengawali karirnya sebagai seorang pengusaha bersama beberapa rekannya, Erick Tohir (kini Menteri BUMN), Wishnu Wardhana dan Harry Zulnardy. Ketiganya berinisiatif mendirikan Mahaka Group. Lutfi juga sempat menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (HIPMI JAYA) periode 1998 - 2001.

Selanjutnya, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Lutfi dipercaya menjabat sebagai Kepala BKPM tahun 2005 -2009. Kemudian, Lutfi diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan hingga berakhirnya periode jabatan SBY - Boediono tahun 2014.

Baca juga: Penyederhanaan Tarif Cukai Rokok Picu Kekhawatiran Petani Tembakau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com