JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pariwisata merupakan sektor yang paling berat terdampak akibat pandemi Covid-19.
Selama ini sumbangan sektor pariwisata terhadap devisa negara mencapai 15 miliar dollar AS per tahunnya.
Namun karena pandemi, devisa dari sektor ini turun drastis hingga 90 persen karena jumlah turis yang berkunjung yang sangat sedikit.
Baca juga: Bentuk Klaster BUMN Pariwisata, Erick Thohir: Bukan untuk Bunuh Pesaing
"Sektor pariwisata terpukul paling berat. Untuk itu, kita perlu mendorong sektor pariwisata, di mana Bintan yang biasanya mendapatkan turis 3 juta. Hari ini, hampir turisnya nol. Sektor pariwisata yang biasanya 15 miliar dollar AS satu tahun memberi pemasukan devisa, kali ini baik Bali maupun Bintan turun. Sehingga pendapatannya turun 90 persen," katanya dalam akun Instagram PerekonomianRI, Jumat (25/9/2020).
Oleh karena itu, sektor pariwisata serta sektor lainnya yang terkontraksi perlu didorong. Caranya, dengan menyusunan peta jalan atau roadmap yang akan digagas oleh Kementerian Kesehatan.
"Tentunya akan didorong dengan adanya roadmap atau master plan pelayanan dari imunisasi massal yang nanti disiapkan oleh Menteri Kesehatan," ucapnya.
Baca juga: Menteri PPN Pede Pariwisata Bali Bisa Pulih Lagi
Selain itu, kata Airlangga, komitmen pemerintah mendorong sektor pariwisata salah satunya juga dengan optimalisasi belanja pemerintah dengan membuat event seperti Rakorpim yang berlangsung hari ini, di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau.
"Yang kita lakukan untuk mendorong dimulainya kegiatan wisata dan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di lokasi destinasi wisata,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.