Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: RI Masuk 5 Negara yang Bisa Tangani Covid-19 dan Kontraksi Ekonomi Secara Berimbang

Kompas.com - 12/10/2020, 16:19 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim Indonesia termasuk dalam daftar lima besar negara yang bisa menangani pandemi Covid-19 dan mencegah kontraksi perekonomian secara berimbang.

Dia mengatakan, dari segi perekonomian, sebanyak 215 negara di dunia mengalami resesi, sementara Indonesia kontraksi perekonomian yang dialami lebih rendah dibanding negara lain.

Seperti diketahui, pada kuartal II lalu, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan minus sebeas 5,32 persen.

Baca juga: Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, RI Diminta Tiru Vietnam

"Kita termasuk top five yang bisa berbimbang menangani Covid-19 maupun penurunan kontraksi ekonomi," jelas Airlangga ketika memberikan paparan dalam konferensi pers virtual BNPB, Senin (12/10/2020).

Airlangga pun memproyeksi, pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun bisa dijaga di kisaran minus 1 persen hingga positif 0,6 persen.

Jika melihat salah satu indikator perekonomian yakni Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur, Indonesia telah mengalami pemulihan. Meski sempat menurun akibat penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta.

"Kini DKI sudah masuk dalam transisi, diharapkan karena PMI ini kepercayaan publik, diharapkan bisa lebih tinggi lagi," ujar dia.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2020 Diproyeksi Minus 2 Persen, Ini Sebabnya

Selain itu dari sisi penanganan Covid-19, Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mengatakan fatality rate atau jumlah kematian akibat Covid per 1 juta penduduk di Indonesia masih di bawah 4 persen, atau lebih tepatnya 3,55 persen.

Hal itu menurut dia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lain di dunia.

”Kalau kita lihat penanganan kesehatan dan kinerja ekonomi, jika dibandingkan dengan berbagai negara lain, tingkat kontraksi ekonomi kita relatif rendah dan tingkat kematiannya juga rendah. Kita hanya di bawah China, Taiwan, Korea Selatan, dan Lithuania,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com