Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan: Sagu Punya Potensi untuk Ditanam hingga 5,5 Juta Hektar

Kompas.com - 20/10/2020, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong diversifikasi pangan berbasis pangan lokal, salah satunya adalah sagu. Tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan, sagu merupakan sumber karbohidrat yang bisa disandingkan dengan beras dan jagung. Ia bilang, sagu memiliki potensi yang besar tapi masih kurang dikembangkan.

Dia mengungkapkan, luas lahan yang berpotensi ditanami sagu sekitar 5,5 juta hektar. Namun, dari jumlah tersebut hanya 314.000 hektar lahan yang dimanfaatkan atau baru sekitar 5 persen.

Baca juga: Dorong Diversifikasi Pangan, Bulog Buat Produk Mi Sagu

"Itu pun dengan profitas yang tidak terlalu tinggi, hanya 3,57 ton per hektar. Sebetulnya ini bisa ditingkatkan lebih dari 10 ton, tapi masih dalam penelitian," kata dia dalam konferensi pers Pekan Sagu Nusantara 2020 secara virtual, Selasa (20/10/2020).

Momon menjelaskan, dari areal tanam seluas 314.000 hektar sebanyak 96 persen atau 302.000 hektar merupakan perkebunan rakyat. Sisanya, sebesar 4 persen merupakan pihak swasta.

Di sisi lain, dari lahan eksisting tersebut baru 41,44 persen tanaman yang memberikan hasil, sedangkan sebagian besar atau 54,82 persen merupakan tanaman yang belum menghasilkan.

Ia menjelaskan, selain profitas, pengolahan yang masih bersifat tradisional turut menjadi permasalahan terkait pengembangan sagu, sebab produk yang dihasilkan kualitasnya rendah.

Oleh karena itu, untuk menangani persoalan tersebut, beberapa kebijakan Kementan mendorong perluasan area tanaman sagu sehingga bisa seoptimal mungkin, bahkan mencapai 5,5 juta hektar.

Baca juga: Bulog: Sagu Akan Disiapkan jika Beras Langka Selama Pandemi Corona

"Lalu dengan meningkatkan produktivitas, yakni bagaimana menyediakan benih unggul, good agriculture practices, dengan pemupukan yang benar sehingga profitas bisa meningkat," jelas Momon.

Selain itu, Kementan akan menyediakan, standar, pedoman, dan kriteria dalam rangka meningkatkan produktivitas. Serta meningkatkan kualitas dengan melalui fasilitasi sarana dan prasarana pengolahan sagu.

"Perlu adanya bimbingan teknis, tapi yang jauh lebih penting adalah diversifikasi pangan dari sagu. Tidak hanya untuk papeda, tetapi juga bisa untuk produk lain," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com