Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobolan Rekening Kerap Terjadi, Bagaimana Sebetulnya Sistem Kelola Bank?

Kompas.com - 12/11/2020, 19:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembobolan rekening kerap dilakukan oleh oknum bank tidak bertanggung jawab.

Bukan sekali dua kali, kasus ini selalu berulang. Teranyar, kasus raibnya uang Rp 22 miliar milik atlet e-sport Winda Earl di salah satu perbankan.

Kasus itu tentunya membuat masyarakat menganggap lemahnya tata kelola perbankan.

Mereka bertanya-tanya, bagaimana keketatan sistem pengawasan dan manajemen risiko (risk management) di perbankan?

Direktur Kepatuhan Bank Danamon Rita Mirasari mengatakan, Bank Danamon sendiri mengedepankan know your employee (KYE) kepada karyawannya, sebelum karyawan tersebut masuk ke jajaran staff Bank Danamon.

Baca juga: Kemenaker Sebut Urgensi Terbitnya UU Cipta Kerja Pacu Produktivitas RI yang Masih Rendah

Setiap orang pun diminta untuk melaporkan hal-hal janggal bila melihat ada ketidakwajaran.

Begitu ketika meluncurkan produk baru, karyawan perlu diedukasi terlebih dahulu agar penyampaian keunggulan produk kepada nasabah tidak menyesatkan.

"Ada produk baru pastikan karyawan yang menjual punya pengetahuan memadai, cukup dimengerti oleh nasabah, jangan sampai menyesatkan," kata Rita dalam Workshop Virtual Danamon Mengajar, Kamis (12/11/2020).

Adapun untuk mencegah risiko fraud (kecurangan) yang berasal dari oknum dalam bank, manajemen menerapkan prinsip need to know basis.

Dengan kata lain, tidak semua orang yang memiliki akses untuk membuka data nasabah.

Aksesnya pun dibatasi. Pegawai yang memiliki akses akan ditanyai jika terbukti tidak memiliki kewenangan untuk mengakses data tersebut.

"Tidak ada satupun di sini yang mempunyai akses unlimited. Segala transaksi di core banking akan ada auditnya. Kalau misalnya saya masuk ke core banking, lihat data nasabah tanpa punya kewenangan itu, di audit realnya akan dilihat, kenapa (mengakses data nasabah)?" ucap Rita.

Lalu, pengiriman account statement (rekening koran) kepada nasabah memanfaatkan teknologi digital melalui infrastruktur perbankan, sehingga tidak terjadi adanya intervensi dari pihak ketiga.

Baca juga: Simak Jadwal dan Seri SUN yang Akan Dilelang Pemerintah Pekan Depan

Rekening koran biasanya dikirim melalui email langsung kepada nasabah yang bersangkutan.

Tentunya, meminta nasabah lebih berhati-hati (aware) adalah kunci.

Pihaknya mengedukasi nasabah secara terus menerus dan menginformasikan apapun melalui website resmi.

"Edukasi ke customer, bahwa dia berhubungan dengan bank, bukan dengan individu. Kalau individu bisa berpindah tempat. Kita banyak lakukan kontrol ke nasabah, misanya survei, kita pastikan tidak ada relationship (antara staff dengan nasabah) yang tidak menguntungkan," pungkas Rita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com