Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Yakin Pasokan Beras Aman pada 2021

Kompas.com - 31/12/2020, 14:59 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan, pihaknya akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrim yang mempengaruhi jalannya produksi pangan di musim tanam 2021.

Antisipasi itu sudah dirancang dengan percepatan tanam, infrastruktur air, serta pencocokan validasi cuaca dengan menggunakan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Selama ini kita selalu bersoal dengan masalah cuaca dan hama maka dilakukan mapping serta kerja sama dengan BMKG. Pasti kami terus bergerak cepat. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik, dan bukan hanya beras yang terpenuhi tapi juga komoditas lain selalu tersedia," ujar Syahrul dalam keterangan resminya, Kamis (31/12/2020).

Menurut Mentan, keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan adalah modal utama dalam melakukan fokus kerja di tahun depan. Oleh karena itu, pendekatan kerja yang diambil harus berjalan efektif dan efisien.

Baca juga: Izin Vaksin Covid-19 AstraZeneca Disebut Bakal Lebih Mudah Terbit di RI

Ia bilang, rancangan sektor pertanian di 2021 telah disiapkan oleh Kementan sejak 2020, karena itu pihaknya hanya perlu melakukan intervensi agar produksi tahun depan berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

"Insya Allah persoalan cuaca bisa kami kendalikan," katanya.

Namun secara umum, kata Syahrul, pihaknya sudah menyiapkan pasokan beras dari Musim Tanam (MT) 1 dan 2 yang digarap pada Januari-Juni 2020 dengan stok mencapai 7,4 juta ton. Di mana produksi yang ada mencapai 17 juta ton dengan kebutuhan konsumsi sebesar 15 juta ton.

Adapun untuk kesiapan tahun depan, musim tanam I periode Oktober 2020-Maret 2021 sudah dilakukan dengan luas tanam 8 juta hektar lahan sawah. Targetnya, dari hasil panen raya bisa mencapai 18,5 juta ton sampai Juni 2021.

"Berarti stok akhir kita di 2021 menyampai 8-9 juta ton," kata dia.

Sementara itu, Wakil Dirut Perum Bulog Gatot Trihargo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan gudang-gudang beras di beberapa provinsi untuk menyerap hasil produksi di musim tanam Maret 2021 nanti.

Baca juga: 3 Cara Beri Masukan soal Aturan Turunan UU Cipta Kerja

Persiapan itu bahkan sudah dimulai dengan menampung beras-beras hasil musim tanam di tahun 2020.

"Masa panen raya di Maret mendatang sudah kita perhitungkan, di mana Bulog akan melakukan penyerapan hasil produksi petani. Kami akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian," katanya.

Ia pun memastikan, Bulog akan mengupayakan penyediaan bansos beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat miskin di tahun 2021 mendatang.

"Kita sedang upayakan bansos beras di 2021. ini program bagus karena bisa menyerap gabah lebih banyak lagi," ujar Gatot.

Baca juga: LG Gelontorkan Rp 137,2 Triliun Bangun Industri Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com