Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Efek New York Batalkan Rencana Depak Tiga Raksasa Telekomunikasi China

Kompas.com - 05/01/2021, 18:47 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa Efek New York (NYSE) membatalkan rencana untuk menghapus tiga raksasa telekomunikasi asal China dari bursa (delisting).

Dalam keterangan tertulisnya, NYSE mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan konsultasi dengan regulator yang berhubungan dengan Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri.

Harga saham dari ketiga perusahaan tersebut, yakni China telecom, China Mobile, dan China Unicom melambung di bursa saham Hong Kong setelah pengumuman tersebut.

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Merger, Persiapan IPO?

Dilansir dari CNBC, Selasa (5/1/2021) NYSE sempat mengumumkan pada 31 Desember 2020 lau bakal menghapus ketiga saham dari perusahaan tersebut dari perdagangan bursa di Amerika Serikat.

Pihak NYSE mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk mematuhi perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang telah ditandatangani pada November tahun lalu.

Perintah Trump tersebut merupakan upaya Trump untuk melarang perusahaan dan individu Amerika Serikat berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang diduga Trump terlibat dalam membantu pihak militer China.

Adapun pada Senin (4/1/2021) waktu setempat, Komisi Pengaturan Sekuritas China mengatakan perintah Trump tersebut didasarkan pada tujuan politik.

"Hal itu juga mengabaikan situasi aktual dari perusahaan yang relevan serta hak-hak investir global, selain itu, aturan tersebut juga merusak peraturan pasar," jelas mereka dalam keterangan tertulis.

Larangan Trump tersebut berlaku per hari Senin lalu, berjarak seminggu sebelum akhirnya Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik.

Biden sendiri selama ini tidak memberikan pernyataan secara eksplisit mengenai perubahan hubungan antara China dan Amerika Serikat. Namun demikian dirinya berulang kali mengatakan akan bekerja dengan sekutu AS yang menerapkan aturan yang berlaku untuk perdagangan global.

Hal itu kontras dengan pemerintah Trump yang selama ini kerap menerapkan kebijakan yang cenderung agresif dan sepihak untuk bersitegang dengan China dalam menangani masalah ekonomi dan keamanan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com