Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jokowi, Mentan Beberkan 5 Strategi Mendongkrak Sektor Pangan

Kompas.com - 11/01/2021, 12:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, arah kebijakan pembangunan sektor pertanian yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian (Kementan) kedepannya adalah maju, mandiri, dan modern.

Hal itu diungkapkannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang ditayangkan secara virtual, Senin (11/1/2021).

"Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, tepat, dan cepat bagi jajaran kami dalam rangka mencapai kinerja yang lebih baik dan maju sesuai arahan Pak Presiden," ujar Syahrul.

Baca juga: Harga Mahal, Kementerian Pertanian Akan Genjot Produksi Kedelai Lokal

Menurut dia, ada lima cara bertindak yang dilakukan Kementan untuk sektor pangan Indonesia.

Pertama, peningkatan kapasitas produksi.

Syahrul mengatakan, akan mengoptimalkan sumber daya nasional dan lokal, serta memanfaatkan perkembangan teknologi, untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri.

Kedua, diversifikasi pangan.

Ini dilakukan dengan memanfaatkan semua pangan lokal yang ada di setiap provinsi untuk dikembangkan, sehingga pangan pokok tak hanya bergantung pada beras saja.

Baca juga: Mentan Geram Masalah Klasik Kelangkaan Pupuk Terus Berulang

Ketiga, mendorong pembangunan lumbung pangan.

Syahrul mengatakan, lumbung pangan harus disediakan dalam skala desa, kabupaten, provinsi, dan nasional.

Keempat, mendorong pertanian modern, yang menurut Syahrul saat ini sudah mulai dilakukan dengan teknik sungkup, mulsa, dan rumah tanam (green house).

Serta kelima, mendorong ekspor pertanian tiga kali lipat.

"Mekanisasi dan korporasi dilakukan dari hulu sampai hilir pertanian," kata dia.

Baca juga: Mentan Jamin Kestabilan Pasokan dan Harga Kedelai dengan 3 Cara Ini

Syahrul menambahkan, beberapa program super prioritas yang menjadi arahan Jokowi juga terus dijalankan, seperti pembangunan lumbung pangan di beberapa provinsi, dan korporasi pertanian di 6 provinsi yang akan berkembangan ke provinsi lainnya.

Selain itu, perluasan areal tanam juga dilakukan dengan program 1.000 kampung buah, serta 1.000 desa perkebunan rumah tangga, di mana setiap keluarga menjadikan sisa lahan di rumahnya untuk perkebunan.

"Serta ada program 10.000 desa sapi, yang juga merupakan petunjuk dari Pak Presiden," pungkas Syahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com