Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Pencadangan, Laba BRI Merosot Jadi Rp 18,66 Triliun Sepanjang 2020

Kompas.com - 29/01/2021, 10:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 18,66 triliun sepanjang 2020.

Dibandingkan dengan tahun 2019, laba merosot 45,70 persen dari Rp 34,37 triliun.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, penurunan laba terjadi karena bank memupuk pencadangan untuk meminimalisir risiko kredit.

Baca juga: Gelar Pameran 2 Bulan, BRI Targetkan Penyaluran KPR Tembus Rp 1 Triliun

Dia tak memungkiri, perseroan sempat tidak membukukan laba sama sekali selama 1 bulan karena harus melaksanakan restrukturisasi.

"(Laba) dibanding tahu lalu ada penurunan. Ada 1 bulan enggak ambil laba sama sekali karena kita restrukturisasi dan lainnya. Ketika tren restrukturisasi menurun, laba jadi tumbuh 14,02 persen," kata Sunarso dalam paparan kinerja perseroan secara virtual, Jumat (29/1/2021).

Sementara dari aspek perkreditan, bank bersandi saham BBRI ini mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 938,37 triliun.

Kredit ini tumbuh sebesar 3,89 persen dari Rp 903,2 triliun pada tahun sebelumnya.

Sunarso menyebut, penyokong pertumbuhan kredit berasal dari segmen mikro, kecil, dan menengah.

Baca juga: Soal Direksi Baru BRI, Ini Respons Kadin hingga Pelaku UMKM

Tercatat kredit mikro tumbuh 14,18 persen dan kredit kecil menengah tumbuh 3,88 persen.

"Komposisi kredit BRI juga meningkat sehingga pada tahun 2020, porsi UMKM meningkat jadi 82,13 persen," sebut Sunarso.

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit terjaga dan sehat dengan catatan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) di bawah 3 persen, yakni 2,99 persen.

Lalu, NPL coverage di level 237,73 persen.

Dibanding kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh lebih besar dengan kenaikan 9,78 persen (yoy) hingga mencapai Rp 1.121,1 triliun.

Baca juga: BRI dan Len Industri Kerja Sama untuk Pembiayaan PLTS Atap

CASA mendominasi portofolio simpanan BRI dengan porsi mencapai 59,67 persen atau Rp 668,93 triliun.

"Rasio likuiditas CAR 21,17 persen sehingga mampu menyediakan ruang untuk tumbuh maupun memberikan dividen kepada para pemegang saham," pungkas Sunarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com