Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Kompas.com - 08/02/2021, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (8/2/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat di pasar spot pagi ini.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.211,95 atau naik 60,22 poin (0,98 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.151,72.

Sebanyak 254 saham melaju di zona hijau dan 60 saham di zona merah. Sedangkan 157 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 1,1 miliar saham.

Baca juga: Jebloknya Ekonomi Indonesia Dorong Rupiah Melemah

Bursa Asia pagi ini hijau, dengan kenaikan indeks Nikkei 2,03 persen, indeks Strait Times 0,54 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 1,04 persen, dan indeks Shanghai Komposit 0,22 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, secara teknikal IHSG berpeluang menguat membentuk candle dengan body naik kecil dan shadow bawah indikasi konsolidasi.

Di sisi lain, optimisme paket stimulus fiskal besar Amerika Serikat ditengah meningkatnya Yield US Treasury dan Indeks dollar AS mendorongg kenaikan IHSG hari ini

“IHSG berpeluang konsolidasi menguat. Meningkatnya Yield US Treasury dan Indeks dollar mendorong minat akan aset berisiko di pasar negara berkembang termasuk Indonesia,” kata Hans, Minggu (7/2/2021).

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pagi ini bergerak di teritori positif.

Melansir data Bloomberg, pada pukul 09.13 WIB rupiah berada pada level Rp 14.004 per dollar AS atau menguat 26 poin (0,19 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.030 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terdorong oleh pelemahan dollar AS. Pelemahan dollar AS terjadi karena data tenaga kerja AS, Non-Farm Payrolls bulan Januari dirilis di bawah ekspektasi pasar.

“Rupiah berpeluang menguat terhadap dollar AS hari ini. Data tenaga kerja yang diprediksi tidak sesuai harapan, menurunkan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS,” kata Ariston.

Ariston juga mengatakan, turunnya ekspektasi perilisan stimulus fiskal AS sebesar 1,9 triliun dollar AS yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi AS juga bisa meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada rentang Rp 13.980 per dollar AS sampai dengan Rp 14.080 per dollar AS.

Baca juga: Yuk Kenalan dengan Pompom Saham, Aturan dan Risikonya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com