Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Meningkatkan Penjualan di Tokopedia, Manfaatkan Berbagai Program

Kompas.com - 10/02/2021, 10:31 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penjualan di Tokopedia. Salah satunya dengan memanfatkan berbagai program di platform e-commerce tersebut.

Misalnya saja lewat program Tokopedia Nyam sebagai salah satu usaha untuk membantu para pegiat usaha lokal makanan dan minuman kembali bergeliat selama pandemi Covid-19.

AVP of Category Development for FMCG & Long Tail Categories Tokopedia Jessica Stephanie Jap mengatakan, melalui program ini para pegiat usaha lokal makanan dan minuman akan dibantu untuk dipertemukan dengan para pembelinya.

"Kita tahu selama mewabahnya pandemi Covid-19 UMKM atau pegiat lokal kita sangat berdampak. Namun disatu sisi, pengguna digital itu meningkat drastis bahkan transaksi belanja di masyarakat juga sudah bergeser dengan memanfaatkan platform digital. Dari sanalah kami berinisiatif untuk membuat kampanye ini," ujarnya dalam interview khusus bersama Kompas.com secara virtual, Selasa (9/2/2021).

Menurut dia, ada beragam manfaat yang akan didapatkan oleh para seller atau para pegiat lokal jika bergabung ke dalam program ini.

Baca juga: Ini Produk Makanan dan Minuman Paling Banyak Dicari di Tokopedia

Pertama, usaha para pelaku UMKM atau pegiat usaha lokal akan mendapatkan kesempatan untuk di-highlight produknya selama program berlangsung. Hal ini bisa membuat penjualan meningkat.

Kedua, para pegiat lokal juga berkesempatan untuk memperoleh logo ekslusif Terbukti Nyam pada produk yang dijual. Logo ini pun dinilai bisa ikut menambah nilai jual produk, sehingga ketika para konsumen melihat produk tersebut, ada rasa ketertarikan untuk membelinya.

Sementara untuk bergabung ke kampanye ini, dijelaskan dia, pelaku UMKM atau pegiat lokal harus sudah mendaftar terlebih dahulu menjadi Tokopedia seller.

Setelahnya, pelaku UMKM bisa masuk ke halaman Tokopedia Nyam dan pada bagian bawah halaman akan ada banner yang bisa diklik apabila ingin bergabung dalam program.

"Tinggal klik banner-nya dan isi formulirnya. Setelah registrasi berhasil, pelaku UMKM tersebut pun berhasil masuk dan bergabung ke dalam kampanye Tokopedia Nyam," kata dia.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis Grosir

Pada saat melakukan pendaftaran pun, ditambahkan dia, tim Tokopedia akan melakukan verifikasi untuk mencek apakah produk yang dijual sesuai dengan yang disampaikan ke konsumen.

Selain itu pula, ketersediaan akan produk juga akan dicek untuk memastikan produk yang dijual benar-benar ada sehingga para konsumen tidak merasa kecewa.

"Enggak lucu aja kan, mau ikut kampanye tapi malah produknya yang enggak ada. Makanya kita juga harus cek ketersediaannya," ucap dia.

Baca juga: Saat Konsumsi Pertalite Buat Impor Pertamax Kalahkan Premium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com