Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Modal Minimum, Bank Jago Bakal Right Issue Rp 7 Triliun

Kompas.com - 26/02/2021, 11:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk bakal menambah modal melalui skema Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II alias rights issue (PMHMETD II) alias right issue dengan target Rp 7 triliun.

Direktur Utama Bank Jago Karim Siregar mengatakan, right issue akan mengkategorikan perseroan menjadi bank BUKU III dengan modal inti Rp 8 triliun.

"Nantinya 97 persen modal akan digunakan untuk ekspansi bisnis, 2 persen untuk mengembangkan infrastruktur teknologi informasi, dan 1 persen mengembangkan human capital atau memperkuat organisasi," kata Karim dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Merger, Saham Bank Jago Melesat

Dalam rights issue, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Right issue dapat diperdagangkan 10-17 Maret 2021. Sementara pencatatan saham baru akan dilakukan di BEI pada 10 Maret 2021.

HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat dalam daftar pemegang saham.

Setiap pemilik 579 saham perseroan akan memperoleh 160 HMETD. Adapun harga pelaksanaan saham baru Rp 2.350 per saham.

Karim bilang, right issue juga merupakan bagian dari cara perseroan memenuhi aturan OJK yang mewajibkan bank memiliki modal inti Rp 3 triliun hingga tahun 2022.

Baca juga: Gojek Caplok 22 Persen Saham Bank Jago

"Memang awalnya untuk memenuhi minimum modal OJK Rp 3 triliun di tahun 2022. Tapi kelihatan respons pasar cukup baik, ada beberapa investor baru yang menunjukkan ketertarikannya melakukan penyertaan," papar Karim.

Karim menuturkan, right issue tidak ada mengubah posisi pemegang saham pengendali.

PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) tetap pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali yang memiliki 4,08 miliar saham.

MEI memiliki hak untuk memperoleh 1,12 saham baru.

"Pemegang saham pengendali tetap MEI dan WTT. Pemegang saham pengendalikan masih memiliki saham sekitar 41-42 persen," jelas Karim.

Baca juga: Investasi di Bank Jago, Gojek Pegang 22 Persen Saham

Mengutip laporan prospektus perusahaan, jika masih ada sisa saham baru setelah penjatahan, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk akan menjadi pembeli siaga, dengan pembelian sebanyak-banyaknya 300 miliar lembar saham.

"Apabila setelah pembelian sisa saham oleh Pembeli Siaga masih terdapat sisa saham porsi Pemegang Saham Pengendali dan publik, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel," tulis prospektus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com