Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeboran Panas Bumi di Gunung Tampomas Dilakukan Tahun ini

Kompas.com - 05/03/2021, 16:57 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mulai lakukan pengeboran di wilayah kerja panas bumi di Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, pada tahun ini.

Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) guna mematangkan rencana ekplorasi tersebut.

“Pemilihan lokasi program eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah di wilayah Gunung Tampomas tersebut berdasarkan rangking yang telah ditetapkan oleh Badan Geologi dan surat permohonan Bapak Bupati Sumedang kepada Menteri ESDM," tuturnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Pertamina Siap Terbitkan Surat Utang untuk Investasi ke Energi Baru Terbarukan

Berdasarkan hasil studi Badan Geologi, Harris menambah, wilayah Gunung Tampomas memiliki sumber daya panas bumi sebesar 100 Mega Watt (MW) dengan rencana pengembangan sebesar 55 MW.

Pelaksanaan program WKP Tampomas sendiri akan dilakukan pada tahun 2021 dan 2022 meliputi kegiatan sosialiasai, koordinasi hingga pengurusan perizinan seperti Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA), izin lokasi dan sebagainya.

"Milestone pelaksanaan ekplorasi panas bumi oleh pemerintah akan dimulai tahun ini hingga 2025," ujar Harris.

Harris membeberkan, panas bumi diharapkan dapat berperan dengan menyumbangkan 7.241,5 MW kapasitas terpasang di tahun 2025.

Baca juga: Pemerintah Evaluasi 8 Lapangan Panas Bumi

Kementerian ESDM mencatat, saat ini jumlah kapasitas terpasang baru 2.130,7 dari 4.793 MW, dan Jawa Barat menyumbang paling besar sebesar 1.193,8 MW.

"Hasilnya sangat positif meskipun awal-awal pelaksanaan kegiatan panas bumi banyak dinamika. Yang paling penting adalah sinergi semua pihak melihat semua ini sebagai proyek kepentingan bersama," tuturnya.

Di samping itu, keberadaan pembangkit listrik panas bumi mampu menyerap banyak tenaga kerja.

"Kira-kira satu PLTP bisa menampung 400 orang mulai dari proses buka lahan, eksplorasi sampai ekploitasi dan pengembangan," ucap Harris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com