Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Mutu Beras Bulog Turun, Potensi Kerugian Negara Capai Rp 1,25 Triliun

Kompas.com - 24/03/2021, 17:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI menyoroti mekanisme penugasan pemerintah kepada Perum Bulog dalam hal pengadaan beras. Sebab, antara penyerapan dan penyaluran beras tak seimbang.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menjelaskan, saat ini cadangan beras pemerintah di Bulog mencapai sekitar 800.000 ton. Namun, sebanyak 300.000-400.000 ton beras di antaranya mengalami turun mutu.

Beras yang turun mutu itu berasal dari sisa impor pada 2018 lalu dan pengadaan dalam negeri sepanjang 2018-2019.

Baca juga: Buwas Beberkan 2 Menteri Jokowi yang Perintahkan Impor Beras

"Jika saja setengahnya (dari beras turun mutu) tidak layak konsumsi maka potensi kerugian negara sebesar Rp 1,25 triliun," ujar Yeka dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/3/2021).

Menurut Yeka, Bulog menerima penugasan penyerapan beras tiap tahunnya, namun tak diimbangi dengan penugasan penyaluran.

Jalur distribusi beras Bulog dipangkas seiring dihapuskannya penugasan program bansos rastra oleh pemerintah sejak 2018. Padahal program ini mampu menyalurkan beras Bulog sebanyak 2,6 juta ton per tahun.

Hal itu membuat penyaluran beras Bulog utamanya hanya mengandalkan operasi pasar. Alhasil banyak beras yang tersimpan cukup lama di gudang Bulog dan alami turun mutu.

"Dulu ada rastra tapi diganti menjadi BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang berasnya di ambil dari pasar, Bulog tidak bisa lagi. Padahal Bulog tetap harus serap beras dalam negeri," jelas dia.

Oleh sebab itu, kata Yeka, pihaknya melihat ada potensi maladministrasi dalam manajemen stok beras di Perum Bulog. Sebab, BUMN pangan itu tak memiliki kapasitas penyaluran beras dengan baik.

Ia bilang, hal itu menunjukkan adanya kebijakan yang tidak tepat dan membuat integrasi menjadi bermasalah antara hulu dan hilir.

"Ini yang jadi fokus Ombudsman dalam kebijakan beras. Sebab hal ini berpotensi merugikan negara dan bisa jadi ujungnya mematikan Perum Bulog sendiri," ungkapnya.

Baca juga: Ombudsman Minta Pemerintah Tunda Impor Beras, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com