Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Pengelola Terusan Suez Pertimbangkan Insentif buat Kapal Terdampak

Kompas.com - 31/03/2021, 10:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

ISMAILIA, KOMPAS.com - Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority) menyampaikan, backlog kapal kontainer yang antre melewati Terusan Suez bisa diselesaikan dalam 3 sampai 3,5 hari setelah kapal kontainer raksasa Ever Given berhasil dievakuasi pada Senin lalu.

Adapun pada Selasa waktu setempat, tercatat 140 kapal yang melewati Terusan Suez selama hampir seminggu macet. Ketua Otoritas Terusan Suez Osama Rabie berharap lalu lintas kapal yang menumpuk itu akan diselesaikan dalam 3-4 hari.

Namun, para ahli mengingatkan, gangguan yang terjadi selama seminggu terakhir di Terusan Suez bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Baca juga:  Macet di Terusan Suez Sebabkan Ekspor Kayu hingga Nikel RI Terhambat

"Kami akan bekerja siang dan malam, dan insya Allah kami akan menyelesaikannya dalam waktu sesingkat mungkin," kata Rabie mengutip Channel News Asia, Rabu (31/3/2021).

Saat ini, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk memberikan diskon kepada kapal-kapal yang terhambat oleh macetnya Ever Given itu.

“Kami perlu mempelajarinya dengan benar karena jumlah kapalnya banyak, ada kapal yang menunggu satu hari, kapal yang menunggu dua hari, dan kapal yang menunggu tiga hari atau empat hari," ungkap Rabie.

Dia juga menyebutkan, kejadian di kanal itu memperkuat kemampuan teknisnya dengan membawa lebih banyak kapal tunda dan mesin pengerukan. Di sisi lain, dia mengingatkan, cuaca dan kesalahan manusia bisa berperan dalam terperangkapnya Ever Given.

Memang, penyumbatan membuat rantai pasokan global berantakan. Melewati jalur lain artinya memakan banyak waktu dengan tarif yang lebih mahal saat pandemi Covid-19 sudah memorakporandakan keuangan industri.

Sementara saat kapal Ever Given terjebak melintang di dua sisi kanal, ada 422 kapal menumpuk di sepanjang jalur untuk melewati kanal tersebut. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa bongkar muat di pelabuhan terdekat, atau menempuh jalur lain.

"Kami ingin menegaskan kembali dalam pesan yang jelas kepada dunia bahwa semuanya kembali normal," ucap Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.

Sisi bilang, terjebaknya kapal kontainer Ever Given telah membuat dunia sadar pada pentingnya jalur air, utamanya Terusan Suez, yang merupakan rute pengiriman tercepat antara Eropa ke Asia dan sebaliknya.

"Kami tidak berharap untuk sesuatu seperti ini, tetapi takdir sedang melakukan tugasnya. Ini menunjukkan dan menegaskan kembali realitas dan pentingnya kanal," tutur Sisi.

Sebelumnya diberitakan, kontainer raksasa Ever Given terjebak melintang di dua sisi Terusan Suez yang mengakibatkan ditutupnya jalur perairan tersebut.

Akibat kendala itu, lusinan kapal kontainer dan kapal tanker minyak tak bisa lewat hingga mengubah rute.

Lloyd's List memperkirakan, lebih dari 10 miliar dollar AS per hari barang telah tertunda di pintu masuk utara dan selatan ke Terusan Suez sejak Ever Given macet pada hari Selasa minggu lalu.

Berdasarkan hitungannya, Mesir kehilangan dana hingga 14 juta dollar AS sehari untuk membiayai masalah di Terusan Suez.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com