Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I-2021, Indonesia Diproyeksi Masih Dilanda Resesi

Kompas.com - 04/05/2021, 13:46 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memproyeksikan, perekonomian Indonesia masih akan tumbuh negatif pada kuartal I-2021.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada periode tiga bulan pertama tahun ini masih belum positif dan berada pada kisaran -0,5 persen sampai -0,3 persen.

Dengan kata lain, perekonomian Indonesia berpotensi besar masih berada dalam zona resesi, mengingat pada kuartal IV-2020 realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,19 persen.

Baca juga: Negara-negara Zona Euro Alami Resesi Lagi, Kok Bisa?

Namun demikian, pemerintah optimistis perekonomian RI akan kembali tumbuh positif, mulai dari kuartal II-2021, dengan proyeksi di kisaran 6,9 persen sampai 7,8 persen.

"Sehingga, sepanjang tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih bisa berada di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen," ujar Susiwijono dalam keterangan tertulis, dilansir pada Selasa (4/5/2021).

Untuk dapat merealisasikan pertumbuhan positif tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai diperlukannya penguatan kinerja dari berbagai sektor industri.

"Terdapat berbagai potensi penguatan, juga risiko pelemahan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi Pemerintah akan berupaya mendorong ekonomi sektoral dan spasial," ujar dia.

Selain itu, Airlangga juga menekankan pentingnya pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membantu roda perekonomian Indonesia.

Baca juga: 4 Jurus agar Bisnis Tak Hancur Lebur di Masa Resesi

Sampai dengan 30 April 2021, realisasi anggaran program PEN telah mencapai Rp 155,63 triliun, atau setara 22,3 persen dari pagu sebesar Rp 699,43 triliun.

Detilnya, realisasi tersebut terdiri dari realisasi program kesehatan sebesar Rp 21,15 triliun (12,1 persen dari target), program perlindungan sosial sebesar Rp 49,07 triliun (32,7 persen dari target), program prioritas sebesar Rp 18,98 triliun (15,38 persen dari target), program dukungan UKM dan koperasi sebesar Rp40,23 triliun (20,8 persen dari target), dan program insentif usaha sebesar Rp 26,2 triliun (46,2 persen dari target).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com