Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin hingga Dogecoin Kompak Anjlok, ini Penyebabnya

Kompas.com - 19/05/2021, 17:37 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan mayoritas mata uang kripto cenderung melemah pada sesi perdagangan Rabu (19/5/2021) sore hari. Berdasarkan data Coinmarketcap, seluruh 10 kripto dengan valuasi terbesar, mengalami penurunan harga.

Dilansir dari Coinmarketcap pada pukul 17.00 WIB, harga kripto dengan valuasi terbesar, Bitcoin, anjlok 10,55 persen ke level 40.271 dollar AS, atau setara Rp 575,8 juta (asumsi kurs Rp 14.300).

Pelemahan juga dialami oleh Ethereum, yang harganya merosot 14,61 persen ke level 2.958 dollar AS atau setara Rp 42,3 juta.

Baca juga: Bukan Bitcoin, Ini Aset Kripto Pertama yang Tembus Rp 1 Miliar

Kemudian, Binance Coin menurun 17,14 persen ke level 433, dollar AS atau setara Rp 6,2 juta.

Lalu, harga Tether juga tercatat terkoreksi tipis, yakni sebesar 0,03 persen ke level 1 dollar AS atau setara Rp 14.300.

Aset kripto, Cardano, juga melemah 15,28 persen ke level 1,77 dollar AS atau setara Rp 25.311.

Penurunan harga juga terjadi pada aset kripto yang tengah naik daun, Dogecoin, yakni sebesar 15,19 persen ke level 0,419 dollar AS, atau setara Rp 5.991.

Selanjutnya, XRP melemah 8,71 persen ke level 1,45 dollar AS, atau setara Rp 20.735.

Kripto dengan valuasi terbesae kedelapan, Polkadot melemah 7 persen ke level 37,77 dollar AS, atau setara Rp 540.111.

Sementara Internet Computer anjlok 24,21 persen ke level 148,86 dollar AS atau setara Rp 2,1 juta.

Terakhir, Bitcoin Cash melemah 14,81 persen ke level 960,4 dollar AS atau setara Rp 13,7 juta.

Baca juga: Ini Definisi dan Cara Menambang Bitcoin, Mau Coba?

Dilansir dari CNBC, penyebab harga Bitcoin anjlok adalah pemberitaan negatif terkait dengan bitcoin beberapa waktu belakangan. T

Mulanya, CEO tesla Elon Musk pada 12 Mei 2021 lalu mengumumkan perusahaan produsen mobil listriknya tak lagi menerima transaksi dengan bitcoin. Ia beralasan, proses penambangan bitcoin memberikan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan.

Pasalnya, proses menambang bitcoin membutuhkan komputer dengan tenaga tinggi untuk menyelesaikan algoritma rumit. Komentar Musk kala itu menyebabkan lebih dari 300 miliar dollar AS hangus dari pasar mata uang kripto.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok ke Rp 500 Jutaan, Apa Penyebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com