Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Proyeksikan Defisit APBN 2022 Turun hingga ke 4,5 Persen dari PDB

Kompas.com - 20/05/2021, 14:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berada pada kisaran 4,51 persen-4,85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2022.

Hal ini tercantum dalam dalam dokumen kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2022, sebagai asumsi untuk menyusun RAPBN tahun 2022.

Defisit APBN yang ditetapkan sebesar 4,51 persen-4,85 persen pada tahun 2022 setara dengan Rp 807 triliun hingga Rp 881,3 triliun. Angka ini turun dibandingkan defisit 2021 yang mencapai 5,7 persen dari PDB atau sebesar Rp 1.006,4 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis Defisit APBN Bisa di Bawah 3 Persen di 2023, Ini Alasannya

"Defisit akan semakin mengecil ke 4,51 persen hingga 4,85 persen PDB," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna RAPBN Tahun 2022 secara virtual, Kamis (20/5/2021).

Adapun defisit terjadi karena penerimaan negara diproyeksi hanya mencapai 10,18 persen - 10,44 persen dari PDB atau setara dengan Rp 1.823,5 triliun sampai Rp 1.895,4 triliun.

Pendapatan negara tersebut, terdiri dari penerimaan pajak sekitar 8,37 persen-8,42 persen dari PDB atau Rp 1.499,3 triliun-Rp 1.528,7 triliun.

"Kemudian PNBP pada kisaran 1,80 persen-2 persen dari PDB atau Rp 322,4 triliun-Rp 363,1 triliun, dan hibah berkisar 0,01 persen-0,02 persen dari PDB atau Rp 1,8 triliun-Rp 3,6 triliun," ungkap dia.

Sementara belanja negara akan mencapai kisaran 14,69 sampai dengan 15,30 persen PDB atau setara dengan 2.630,6 triliun - Rp 2.776,6 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: Defisit APBN Indonesia Lebih Baik Dibandingkan India hingga Malaysia

Lalu, keseimbangan primer mulai bergerak positif di kisaran -2,31 persen sampai -2,65 persen PDB di 2022. Sedangkan rasio utang tetap terkendali di kisaran 43,76 persen sampai 44,28 persen dari PDB.

"Di tengah kondisi pemulihan ini, kita harus tetap optimis dan tidak boleh menyerah. Kita tetap harus berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi," tegas Sri Mulyani.

Asumsi lainnya yang dirancang pemerintah untuk tahun 2022, antara lain tingkat pengangguran terbuka ditekan di kisaran 5,5 persen-6,2 persen, angka kemiskinan 8,5 persen-9,0 persen, dan rasio gini antara 0,376-0,378.

Kemudian Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat ke rentang 73,44-73,48, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) akan ditingkatkan masing-masing 102-104 dan 102-105.

Baca juga: Defisit APBN Paling Tinggi dalam 20 Tahun, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik Dibandingkan AS dan ASEAN 5

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com