Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Rencana Aksi Boikot Indomaret | Raffi Ahmad Youtuber Indonesia Paling Tajir

Kompas.com - 27/05/2021, 05:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Buruh Akan Gelar Aksi Kampanye Boikot Indomaret

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung keputusan Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI) untuk melakukan kampanye boikot Indomaret yang dimulai besok, Kamis (27/5/2021).

“Kampanye boikot Indomaret dimulai besok di depan perusahaan PT Indomarco Prismatama yang ada di Jakarta Utara,” kata Presiden KSPI Said Iqbal melalui siaran pers, Rabu (26/5/2021).

Said mengatakan, setelah aksi tersebut, esoknya buruh berencana melakukan boikot Indomaret di seluruh Indonesia apabila Anwar Bessy tidak dibebaskan.

Anwar Bessy merupakan pekerja PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) di Jakarta Utara yang saat ini menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dia dilaporkan perusahaan terkait rusaknya dinding gypsum saat buruh menuntut THR 2020 dibayarkan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Simak selengkapnya di sini

2. Ini 5 Youtuber Indonesia Berpenghasilan Tertinggi, Raffi Ahmad Paling Tajir

Daftar youtuber Indonesia paling tajir masih didominasi oleh para artis dan pembawa acara.

Pada akhir Mei 2021, Raffi Ahmad tercatat sebagai youtuber dengan perkiraan penghasilan bulanan tertinggi di Indonesia.

Mengacu data Social Blade, Rabu (26/5/2021), Raffi Ahmad lewat akun Rans Entertainment menjadi youtuber Indonesia dengan perkiraan penghasilan tertinggi, yakni di rentang 39.000 dollar AS- 624.700 dollar AS per bulan. Jumlah itu setara Rp 561,60 juta - Rp 9 miliar (kurs Rp 14.400 per dollar AS).

Raffi Ahmad menggeser dominasi youtuber Deddy Corbuzier dan Baim Wong

Simak daftar youtuber dengan penghasilan tertinggi di sini

3. Mau Tutup Giant, Begini Kondisi Keuangan Hero

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memutuskan akan menutup seluruh gerai Giant yang ada di Indonesia mulai akhir Juli 2021 mendatang.

Mengintip kondisi laporan keuangannya pada 2020 lalu, perusahaan tersebut tercatat mengalami kerugian sebesar Rp 1,2 triliun. Angka kerugian tersebut lebih parah jika dibandingkan pada 2019 lalu yang hanya sebesar Rp 33,18 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com