Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Exchange Traded Fund, Keuntungan dan Risikonya

Kompas.com - 02/08/2021, 06:35 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com -  Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat 4,17 juta Investor Reksadana per akhir Maret 2021. Data ini mengalami kenaikan daripada akhir 2020 lalu dengan jumlahnya 3,18 juta Investor.

Di Indonesia sendiri, tentu terdapat berbagai jenis produk reksadana, seperti Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) atau Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). Namun kini, varian produk reksadana semakin banyak.

Salah satunya ialah Exchange Traded Fund (ETF). Apa itu ETF?

Baca juga: Pengertian Reksa Dana Syariah, Jenis, dan Fakta Menarik

Menurut Perencana Keuangan Finansialku, Gembong Suwito, CFP®, pada dasarnya ETF merupakan reksadana yang diperdagangkan seperti saham lainnya.

ETF adalah reksa dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia,” jelas Gembong.

Dia menyebutkan, ETF merupakan penggabungan antar unsur reksa dana dalam pengelolaan dana (pengelolaan diversifikasi portofolio) dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual-beli.

Perkembangannya di Indonesia, ETF pertama kali muncul pada tanggal 18 Desember 2017, yakni Premier ETF LQ45 yang diluncurkan oleh Indopremier Asset Management.

“Produk ETF LQ45 tersebut underlying (aset dasarnya) adalah Indeks LQ45 (45 saham bluechip dan likuid),” kata Gembong.

Tentunya, perkembangan dana kelolaan ETF di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir April 2021, dana kelolaan produk reksa dana ETF sudah menembus 14,9 triliun.

Menurut Gembong, ETF memiliki prospek perkembangan yang bagus di Indonesia.

“Namun, kurangnya sosialisasi dan pemahaman investor ritel terkait produk ini menjadi penyebab mengapa porsi dana kelolaan ETF masih kecil dan hanya didominasi oleh investor institusi,” sebutnya.

Baca juga: Mengenal Investasi ETF yang Disebut-sebut Cocok untuk Investor Pemula

Kelebihan Investasi di ETF

Berikut ini adalah beberapa kelebihan bila berinvestasi di ETF.

1. Lebih ffisien

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com