Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BPS: 20 Persen Responden Tak Percaya Efektivitas Vaksin Covid-19

Kompas.com - 02/08/2021, 15:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan, masih ada 20 persen responden dari warga negara Indonesia yang belum melakukan vaksinasi Covid-19 karena ragu terhadap efektivitas vaksin.

Secara lebih rinci, warga yang tidak mau vaksin karena tidak percaya pada efektivitas mencapai 4,2 persen dari seluruh responden survei, sementara 15,8 persen tidak mau atau khawatir terhadap efektivitasnya.

"Hasil survei ada sebagian masyarakat yang belum melakukan vaksinasi yaitu, khawatir dengan efek samping atau tidak percaya dengan efektivitas vaksin mencapai 20 persen dari responden yang belum melakukan vaksin," tutur Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Aman, Luhut Minta Vaksinasi 2 Juta Dosis Per Hari

Survei ini diikuti oleh 212.762 orang dengan metode sampling snowball alias memberikan informasi informasi dari orang ke orang secara berantai dan mengakses sistem online BPS.

Dengan begitu, kata Margo, survei tidak mewakili kondisi seluruh masyarakat.

Survei juga didominasi oleh mahasiswa D4/S1 sebesar 46,8 persen dari jumlah responden, diikuti SMA sebesar 29,6 persen, dan S2 sebanyak 8,7 persen.

"Survei hanya menggambarkan kondisi individu yang mengakses melalui sistem online kami. Sebaran pendidikan juga menggambarkan literasi masyarakat terhadap sistem (digital) yang dikembangkan," papar Margo.

Sedangkan 26,3 persen responden lainnya mengaku masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi; dan 21,2 persen sudah terjadwal tapi belum waktunya.

Baca juga: Daftar Tempat di Jakarta yang Pengunjungnya Wajib Tunjukan Sertifikat Vaksin Covid-19

Selanjutnya, 32,5 persen tidak bisa vaksinasi karena faktor kesehatan, ibu hamil, sarana dan akses jalan sulit, serta alasan lainnya.

"Jadi masalah kesehatan adalah masalah kita semua maka perilaku kita baik secara individu di keluarga atau masyarakat sangat membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19," pungkas Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com