Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Bertahan Garuda Indonesia, Garap Kargo dan Masuk Bisnis Fesyen

Kompas.com - 13/08/2021, 20:29 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memutar otak untuk membenahi kinerja keuangan perusahaan akibat pandemi Covid-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda Indonesia fokus pada bisnis kargo, karena menjanjikan dan dapat menopang keberlangsungan perseroan. Selain itu, perseroan juga masuk ke fesyen.

"Kita akan sangat fokus ke kargo dan prospeknya sangat baik. Kita terus-menerus menyaksikan peningkatan jumlah kargo ke penerbangan. Alhamdulillah beberapa penerbangan internasional kita baik itu ke Negara China maupun ke tempat-tempat yang lain saat ini cukup banyak diisi kargo dengan jumlah yang sangat fenomenal," ujarnya dalam konfrensi pers virtual, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Ini Alasan Erick Thohir Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia

Ia menyebutkan, rata-rata jumlah angkutan kargo internasional bisa mencapai 25 ton tiap penerbangan.

"On average pesawat-pesawat besar kita yang ke luar negeri itu terisi di atas 25 ton kargo setiap kali penerbangan. Kita terus monitor ini dari waktu ke waktu, saya sendiri secara pribadi ingin memastikan bahwa semua rute-rute yang kita terbangkan betul-betul yang profitable," ucapnya.

Bisnis Fesyen

Selain kargo, perseroan juga masuk ke bisnis fesyen. Seperti yang dilakukan Irfan usai RUPS, yang menunjukkan jaket baru Garuda Indonesia serta thumbler edisi spesial Hari Kemerdekaan Indonesia yang akan dipasarkan pada 17 Agustus nanti.

Jaket bermodel bomber berwarna hitam itu berlogo merah putih bulat. Namun, ia tidak menyebutkan harga jual jaket tersebut.

"Jaket baru Garuda yang akan available tanggal 17 Agustus nanti, kerja sama Garuda dengan Goods Dept. Sebagai bagian dari kolaborasi kita ini yang pertama, teman-teman silakan nanti bisa pesan ini," katanya sembari menawarkan.

Baca juga: Yenny Wahid Akhirnya Mundur sebagai Komisaris Garuda, Ini Alasannya

Lalu, dirinya juga menunjukkan botol minuman atau biasa dikenal dengan thumbler. Botol minuman spesial Garuda Indonesia tersebut berwarna putih secara keseluruhan. Tak lupa, cap logo Garuda berwarna merah putih yang terpampang di tengah botol minuman itu.

Botol minuman ini nantinya akan dipasarkan di platform e-commerce dan diluncurkan saat momen Hari Kemerdekaan RI.

Yang kedua, kita kerja sama dengan termos thumbler, ini juga akan keluar dan akan available di market place. Masih terbatas atau special limited edition dari Garuda Indonesia dan termos dengan segala macam pernak-perniknya ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com