Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: Dampak Tapering The Fed Tidak Akan Sebesar Tahun 2013

Kompas.com - 20/08/2021, 09:05 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, dampak dari pengetatan kebijakan moneter atau tapering off bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, tidak akan sebesar taper tantrum pada tahun 2013.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipatif tapering off the Fed sejak Februari 2021.

Ini dilakukan dengan melakukan triple intervention di pasar spot, DNDF, dan surat berharga negara (SBN).

Baca juga: Waspadai Tapering The Fed, Kemenko Perekonomian: Ketahanan Eksternal Jadi Modal

Ia menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan dampak tapering terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Dengan demikian, ketika investor asing mulai beralih, depresiasi rupiah tidak terlalu signifikan.

"Fed tapering yang akan terjadi, ini dampaknya terhadap global maupun emerging market, Indonesia khususnya, InsyaAllah dampaknya tidak sebesar Fed taper tantrum di tahun 2013," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).

Perry menyebutkan, terdapat tiga alasan utama yang meyakini bank sentral, tapering off the Fed tidak akan berdampak signifikan pada pasar uang Indonesia.

Pertama, the Fed disebut melakukan komunikasi yang baik, terkait kerangka kerjanya, bentuk kebijakannya, perkiraan ekonomi, dan juga rencana tapering yang akan dilakukan.

Baca juga: The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Tapi Beri Isyarat Siap Tapering

"Dengan demikian pasar semakin memahami pola kerja, kerangka kerja dari the Fed," kata Perry.

Kemudian, kebijakan triple intervention yang telah dilakukan BI, diproyeksi mampu meredam dampak dari tapering off berupa kenaikan suku bunga the Fed.

Ini dilengkapi dengan koordinasi bersama Kementerian Keuangan, dalam rangka mengelola perbedaan imbal hasil SBN.

Terakhir, BI memiliki cadangan devisa yang cukup, yakni sebesar 137,4 miliar dollar AS pada Juli 2021, sehingga bank sentral akan mampu melakukan langkah-langkah stabilisasi.

"Ini lebih dari cukup untuk melakukan stabilisasi di tengah risiko tapering off," ucap Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com