Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diproyeksi Melemah di Akhir Pekan, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 27/08/2021, 08:08 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melanjutkan pelemahan pada Jumat (27/8/2021). IHSG Kamis (26/8/2021) ditutup negatif di level 6.058,08 atau turun 0,9 persen (55,16 poin).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang menilai, secara teknikal candlestick indeks membentuk long black body setelah breakdown support, dan indikator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi akan mengalami pelemahan.

“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran akan tapering serta investor akan terus mencermati data harian Covid-19 setelah penurunan level PPKM,” jelas Dennies dalam rekomendasinya.

 Baca juga: Mahakarya Artha Sekuritas Luncurkan Aplikasi Trading Saham

Dennies memproyeksikan, IHSG hari ini akan bergerak resistance di level 6.155 sampai dengan 6.106, dan support di level 6.021 hingga 5.985.

Senada, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, hari ini pergerakan IHSG break out support moving average 50 hari setelah gagal mengkonfirmasi whipsaw pada moving average 20 hari.

Signal ini memberikan indikasi pelemahan lanjutan diakhir pekan yang akan kembali menguji support moving average 200 hari. Momentum pergerakan dari indikator stochastic dan RSI menjenuh pada area overbought.

“Diperkirakan pergerakan IHSG di akhir pekan masih akan diwarnai aksi jual dan tekanan pergerakan, sehingga secara sentimen IHSG berpotensi kembali tertekan di perdagangan akhir pekan, dengan support resistance 6.012-6.108,” kata Lanjar.

Memiliki proyeksi berbeda, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebuy hari ini IHSG diprediksi akan menguat.

Baca juga: Asabri Rajin Jual Saham Bank Neo Commerce, Ini Alasannya

Menurut dia, secara teknikal pergerakan IHSG masih dalam koreksi sehat dan trend-nya masih menguat.

“IHSG (kemarin) melemah dengan nilai transaksi yang menurun, tidak terindikasi panic selling, secara teknikal merupakan koreksi sehat dan tren IHSG masih menguat. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.000 hingga 6.172,” jelas William.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, sebagai berikut:

1. Artha Sekuritas

  • ADRO entry level 770 – 800, TP 850 – 880, stop loss 760.
  • JPFA enty level 1.710 – 1.750, TP 1.800-1.850, stop loss 1.690.
  • WIKA entry level 900 – 920, TP 950 – 970, stop loss 890.

2. Pilarmas Investindo

  • TLKM last price 3.360, support 3.290, resistance 3.440, TP 4.174.
  • ASII last price 5.100, support 4.950, resistance 5.275, TP 6.577.
  • PWON last price 440, support 424, resistance 472

3. Panin Sekuritas

  • ADES rekomendasi speculative buy and hold di atas demand zone area 2.680 – 2.820, TP 3.300 - 3.700.
  • ARNA rekomendasi buy 790, TP 825 - 875, stop loss <770.
  • PTRO rekomendasi speculative buy and hold di atas 2.000, TP 2.100 – 2.140

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com