Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: 44 Emiten Akan Rights Issue dengan Total Perolehan Dana Rp 116,57 Triliun

Kompas.com - 06/09/2021, 19:36 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah perusahaan yang akan melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dan masuk dalam daftar (pipeline) mencapai 44 perusahaan.

Dari jumlah perusahaan tersebut, total dana right issue yang ditargetkan diperoleh direncanakan sebesar Rp 116,57 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dengan melihat pipeline right issue di bursa, masih terdapat antrian sejumlah perusahaan yang akan melakukan right issue sampai dengan akhir 2021.

Baca juga: Ini Cara Memesan Rights Issue Saham BRI

Dengan dilaksanakannya right issue oleh perusahaan-perusahaan tersebut, tidak menutup kemungkinan hadirnya investor baru sebagai pemegang saham perusahaan.

"Kinerja perusahaan yang baik dan rencana penggunaan dana right issue yang berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan, dapat menarik investor baru untuk masuk sebagai pemegang saham perusahaan," ujar Nyoman, Senin (6/9/2021).

Nyoman menuturkan, sampai saat ini, sudah ada 18 perusahaan tercatat yang telah melakukan rights issue dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 51,89 triliun.

Dari perusahaan tersebut, right issue terbesar antara lain PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar Rp 15,4 triliun dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar Rp 10,82 triliun.

Dia menambahkan, berdasarkan pipeline right issue pada 2021, terdapat 13 bank yang akan melakukan right issue guna memperkuat struktur permodalannya.

Baca juga: MNC Bank Incar Rp 4,5 Triliun dari Rights Issue

 

Dari jumlah perolehan dana yang akan dihimpun melalui right issue, masih didominasi oleh perusahaan tercatat pada sektor keuangan termasuk perbankan.

Salah satu bank yang akan melakukan penambahan modal melalui right issue adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Berdasarkan keterbukaan informasi dari BBRI, terdapat rencana penerbitan 28,21 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp3.400 per saham. Total dana yang akan diperoleh BBRI direncanakan sebesar Rp95,9 triliun.

"Pelaksanaan right issue yang dilakukan BBRI merupakan nilai right issue terbesar di tahun 2021 dan juga akan mencetak sejarah baru dalam perolehan dana sejak diaktifkannya pasar modal Indonesia," ujar Nyoman,

Dalam rights issue BRI, pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (Inbreng) sesuai PP No. 73/2021.

Seluruh saham Seri B milik pemerintah dalam PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM akan dialihkan kepada BRI melalui mekanisme inbreng. Nilai total PMHMETD I yang telah memperhitungkan inbreng serta eksekusi hak Pemegang Saham Publik adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 95,92 triliun.

Dirinci dari total dana tersebut, nilai inbreng sebesar Rp 54,77 triliun dan sisanya Rp 41,15.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com