Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Pertumbuhan Ekonomi Maksimal, Bank Dunia Sarankan RI Perbaiki Distribusi Vaksin

Kompas.com - 28/09/2021, 10:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) menyarankan Indonesia untuk mengatur strategi untuk mengatasi sejumlah tantangan akselerasi vaksinasi Covid-19 di dalam negeri.

Tantangan vaksinasi di salah satu negara Asia Tenggara ini adalah distribusi, mengingat Indonesia adalah negara yang terdesentralisasi.

Tantangan lainnya adalah meyakinkan warga yang masih enggan vaksinasi.

Baca juga: Menperin Agus: Pemberlakuan IOMKI Dorong Kontribusi Pertumbuhan Sektor Industri

"Bila itu semua terjadi, ada satu hal yang mengkhawatirkan, bahwa tingkat pengetesan dan pemeriksaan infeksi mungkin menurun," kata Kepala Ekonom Bank Dunia Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo dalam konferensi pers, Selasa (28/9/2021).

Dia menuturkan, akselerasi vaksin ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 hingga tahun 2022 mendatang setelah terhantam varian Delta.

Tak bisa dipungkiri, negara-negara di kawasan Asia Pasifik terimbas dampak yang luar biasa karena varian Delta. Dampak ini meningkatkan ketidaksetaraan di kawasan ini.

Menurut Mattoo, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu mendekati angka 5 persen tahun depan jika vaksinasi terus berjalan.

"Saya katakan bahwa varian Delta sangat memukul ekonomi Indonesia tahun ini. Untung Indonesia lebih awal dalam hal vaksinasi dan berhasil dalam hal mempercepat tingkat vaksinasi. Mudah-mudahan pertengahan tahun depan (vaksinasi) mencakup proporsi yang sangat besar," beber Mattoo.

Baca juga: BRI Maksimalkan Segmen Ultra Mikro untuk Kejar Pertumbuhan Kredit 7 Persen

Selain vaksinasi, pemulihan ekonomi Indonesia juga perlu dibarengi oleh penyaluran jaminan dan bantuan sosial yang tepat sasaran.

Reformasi penyaluran bantuan sosial melalui platform digital menjadi salah satu kunci penyaluran keberlanjutan.

"Jadi saya rasa dukungan (bansos) akan bisa menyasar lebih baik dan berkelanjutan sehingga kita tidak memberikan dukungan pada mereka yang tidak membutuhkan, tapi memberikan dukungan pada mereka yang paling membutuhkan," pungkas dia.

Sebagai informasi, World Bank East Asia and Pacific Fall 2021 Economic Update melaporkan varian Delta memperlambat pemulihan ekonomi.

Tercatat, aktivitas ekonomi mulai melambat pada kuartal II-2021. Melambatnya aktivitas membuat Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan untuk sebagian besar negara di kawasan ini.

Baca juga: ADB Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Jadi 4,8 Persen

Untuk memulihkan ekonomi, Bank Dunia lantas merekomendasikan penanganan di 4 bidang untuk kawasan Asia Pasifik, yakni mengatasi keraguan vaksin dan keterbatasan kapasitas distribusi, meningkatkan pengujian dan penelusuran, meningkatkan produksi vaksin regional, dan memperkuat sistem kesehatan lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com