Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Presidensi G20 Ciptakan Peluang Besar bagi Indonesia

Kompas.com - 28/09/2021, 18:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah atau presidensi G20 tahun 2022 memberikan angin segar dan peluang.

Bendahara negara ini mengungkapkan, melalui pertemuan tersebut, Indonesia memiliki andil dalam menentukan keputusan global yang memberikan solusi atas tantangan dunia.

Apalagi saat menjadi tuan rumah, cara kerja negara dalam menghadapi tantangan seperti pandemi Covid-19 akan dilihat oleh dunia.

"Sebagai tuan rumah, kita akan dilihat seperti apa Indonesia dalam menghadapi tantangan pembangunan, negara seperti apa, ekonomi seperti apa, kita akan memang akan terus dilihat," kata Sri Mulyani dalam sambutannya ketika melantik pejabat di lingkungan Kemenkeu, Selasa (28/9/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, Indonesia harus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu mengatasi tantangan global.

Baca juga: Anak di Bawah Usia 12 Tahun Boleh Naik Citilink? Ini Penjelasan Kemenhub

Namun yang lebih penting, pemerintah juga harus menunjukkan kepada rakyat dan masyarakat pada umumnya bahwa pemerintah bekerja luar biasa serius mengatasi tantangan sosial ekonomi.

"Kita harap pertemuan ini tidak hanya sekadar menjadi sebuah pertemuan, tapi sebuah ajang pertemuan para pemimpin global dalam membahas tantangan dunia yang bisa memberikan solusi nyata," tuturnya.

Sebagai informasi, pertemuan G20 akan membahas waktu yang tepat untuk menormalisasi kebijakan fiskal yang digelontorkan semua negara di dunia saat pandemi Covid-19. Topik tersebut adalah salah satu dari tujuh topik dalam track keuangan (finance track).

Selain penentuan waktu normalisasi kebijakan, presidensi G20 juga akan membahas persetujuan prinsip perpajakan global (global taxaxion principle).

Beberapa isu pajak yang dibahas, antara lain insentif pajak, digitalisasi pajak, praktek-praktek penghindaran pajak (tax avoidance) terutama yang berkaitan dengan BEPS, dan transparansi pajak.

Baca juga: Sri Mulyani: Devisa Sektor Pariwisata Sama Besarnya dengan Devisa Kelapa Sawit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com