Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Kompas.com - 04/11/2021, 09:27 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (4/11/2021). Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.587,54 atau naik 35,41 poin (0,54 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.552,13.

Sebanyak 287 saham melaju di zona hijau dan 110 saham di zona merah. Sedangkan 180 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,13 triliun dengan volume 1,6 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Nikkei 0,8 persen, Hang Seng Hong Kong 0,72 persen, dan Shanghai Komposit 0,38 persen.

Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,29 persen, indeks S&P 500 menguat 0,65 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq naik 1,04 persen.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpeluang bergerak menguat setelah berhasil mempertahankan posisi demand zone dan akan kembali menguji resistance di level 6.600.

“IHSG berhasil mempertahankan demand zone dan kembali menguji resistance 6.600. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.506 – 6.600,” jelas William dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.314 per dollar AS, atau atau melemah 1 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.313 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena rencana the Fed untuk melakukan tapering di November sebesar 15 miliar dollar AS. Di sisi lain, tapering merupakan langkah awal kenaikan suku bunga acuan AS.

Baca juga: Wall Street Kembali Catat Rekor Setelah The Fed Umumkan Langkah Tapering

"Nilai tukar rupiah mungkin masih bisa melanjutkan pelemahannya hari ini. Keputusan tapering mendorong naiknya yield obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun sudah kembali ke area 1,6 persen. Dollar AS juga berpotensi menguat terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston kepada kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp 14.330 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.280 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com