Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Ada BUMN Minim Kontribusi, Sri Mulyani: "Njaluk" Terus...

Kompas.com - 09/11/2021, 06:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jenis-jenis badan usaha milik negara (BUMN) yang mendapat suntikan modal alias penyertaan modal negara (PMN).

Bendahara negara ini berkelakar, ada BUMN yang meminta PMN terus tetapi tidak bisa menyetor dividen ke negara. Hal ini berbeda dari PT Telkom Indonesia, yang dianggap Sri Mulyani sebagai permata negara karena terus menyetor dividen tanpa suntikan modal.

"Yang Bapak Presiden sampaikan di Labuan Bajo adalah dia tidak ingin melihat BUMN yang tidak punya nilai tambah yang obvious, njaluk (minta) terus. Itu yang Bapak Presiden sampaikan," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Sri Mulyani Suntik Modal Rp 4,3 Triliun buat Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Di sisi lain, ada pula BUMN yang masih bisa menyetor dividen ketika sudah mendapat suntikan modal.

Asal tahu saja, pada tahun 2022, pemerintah akan kembali menggelontorkan dana sebesar Rp 35,5 triliun sebagai PMN untuk BUMN atau lembaga.

"Ada BUMN yang dikasih PMN. Dan ada BUMN yang tadi, sudah dikasih PMN tapi belum menyetor dividen. Tapi kalau ini adalah penugasan negara, dia masih justified. Makanya, kita harus olah lagi," beber Sri Mulyani.

Untuk itu, kata dia, pemberian PMN harus dilakukan secara hati-hati. Pihaknya akan membahas secara matang pemberian PMN dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian BUMN.

Pihaknya akan meminta laporan penggunaan dana dari PMN ke BUMN. Pasalnya, Presiden RI Joko Widodo sudah mewanti-wanti tidak memberikan suntikan modal kepada BUMN yang minim kontribusi.

"Misalnya seperti PLN elektrifikasi, itu harusnya pemerintah yang membangun, tapi kita minta PLN. Tapi bukan karena dibelanjakan ke PLN bukan berarti kita enggak bisa lihat efisiensinya, termasuk efisiensi dan cost dari penggunaan uang negara yang ada di situ. Ini sudah kami atur dan susun di Kemenkeu," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: BUMN Sakit Disuntik PMN, Jokowi Geram: Maaf, Terlalu Enak Sekali


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com