Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Lutfi Sebut Perekonomian Indonesia Sudah Mulai Pulih, Ini Indikatornya

Kompas.com - 11/11/2021, 14:22 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, perekonomian Indonesia sudah masuk ke dalam tahap pemulihan.

Hal itu terlihat dari angka indeks kepercayaan konsumen yang sudah semakin meningkat. Pada September 2021, angkanya mencapai 95,5 persen dan Oktober 2021 melewati 113,4 persen.

Baca juga: Peneliti CIPS: Kebijakan Perdagangan Terbuka Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia  

"Pada rumus PDB ada kontribusi dari konsumsi. Jadi yang mendorong ekonomi kita adalah apa yang dibelanjakan bapak-ibu, ketika kuartal II/2021 pertumbuhan konsumsi kita 5,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebelum Covid-19 yang cuma 5,6 persen. Jadi sebenarnya kita sudah kembali ke recovery," kata Lutfi dalam perayaan Hari Ritel Nasional 2021 secara virtual, Kamis (11/11/2021).

Walau demikian, untuk mempertahankan ekonomi agar tetap bagus dan semakin kuat, masyarakat diminta untuk tidak teledor dalam penanganan Covid-19.

Oleh sebab itu, kata Mendag, semua stakeholder juga harus disiplin akan prokes dan harus disiplin dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Semua harus disiplin PeduliLindungi, meski di-bully ini adalah cara yang menyelamatkan kita semua," kata Lutfi.

Baca juga: Mendag Lutfi Beberkan 3 Masalah Utama UMKM, Apa Saja?

"Saya sudah mulai lihat sekarang ini, kalau dulu kan (masuk ke tempat umum) harus pakai PeduLindungi, nah kalau sekarang saya lewat yah lewat aja. Saya marahin itu Satpam yang jaga, kita harus disiplin dan jaga ini," sambung Lutfi.

Lutfi juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021 bisa mencapai angka 4 persen.

"Mungkin InshaAllah bisa 4 persen meskipun jauh di bawah target 5,5 persen. Mudah-mudahan kita akan tumbuh lebih baik di masa depan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com