Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset “The Big Four” Perbankan RI Terus Tumbuh, Siapa Juaranya?

Kompas.com - 13/11/2021, 08:32 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat bank raksasa di Indonesia, atau biasa disebut “The Big Four” kembali mencatatkan pertumbuhan aset yang positif pada kuartal III-2021. Pertumbuhan itu selaras dengan terus direlaksasinya pelaksanaan PPKM, sehingga aktivitas perekonomian berangsur normal kembali.

Hingga akhir September 2021, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, masih menjadi jawara bank dengan aset terbesar. Tercatat aset bank dengan kode emiten BMRI itu tumbuh 16,44 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 1.638 triliun.

Kenaikan aset itu tidak terlepas dari kredit Bank Mandiri secara konsolidasi yang mampu tumbuh positif sebesar 16,93 pesen secara yoy menjadi Rp 1.022 triliun. Ini juga diimbangi dengan CASA Ratio Bank Mandiri (bank only) yang meningkat sebesar 7,15 persen yoy yakni di level 74,57 persen.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disebut Proyek Nanggung, Ini Penjelasan KCIC

Selain itu, aksi merger PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada awal tahun ini juga mendongkrak aset Bank Mandiri. Sebab, entitas dari hasil merger tersebut menjadi anak usaha dari Bank Mandiri.

Posisi kedua bank dengan aset terbesar masih ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Aset BRI tumbuh sebesar 7,14 persen sejak awal tahun (year to date/ytd) menjadi Rp 1.620 triliun.

Pertumbuhan aset bank yang fokus pada segmen UMKM itu sejalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh 13 persen secara ytd, dari sebesar Rp 899,5 triliun pada 31 Desember 2020 menjadi Rp 1.017 triliun pada akhir September 2021.

Pada saat bersamaan, dana pihak ketiga (DPK) BRI naik 1,26 persen ytd menjadi Rp 1.135 triliun. Ini berasal dari CASA yang tumbuh sebesar 1,14 persen ytd, menjadi Rp 676,6 triliun.

Baca juga: DDSM Bantah Punya Kaitan dengan Dompet Dhuafa Terkait Bisnis Tes PCR

Selanjutnya, posisi ketiga bank dengan aset terbesar ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk. Hingga akhir September 2021, BCA membukukan aset sebesar Rp 1.169 triliun, tumbuh 16,5 persen secara yoy.

Kenaikan aset itu selaras dengan pertumbuhan DPK BCA sebesar 18,3 persen yoy menjadi Rp 923,7 triliun.

Adapun DPK bank dengan kode emiten BBCA itu, didominasi oleh dana murah dengan rasio sebesar 78,1 persen atau sebesar Rp 721,8 triliun. Posisi tersebut tumbuh 21 persen secara yoy.

Jika dilihat lebih detail, CASA BCA terdiri dari tabungan nasabah sebesar Rp 458,4 triliun tumbuh 17,2 persen yoy dan giro sebesar Rp 263,4 triliun, tumbuh 28,2 persen.

Sementara itu, deposito BCA hingga September 2021 sebesar Rp 201,9 triliun, tumbuh 9,7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 184,1 triliun.

Terakhir, posisi keempat bank dengan aset terbesar ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BNI membukukan total aset sebesar Rp 919,4 triliun per September 2021, naik 3,15 persen secara ytd.

Pertumbuhan itu ditopang oleh jumlah kredit yang diberikan secara konsolidasian mencapai Rp 50,64 triliun atau tumbuh 3,16 persen secara ytd.

Baca juga: Pemerintah Mau Bentuk Bank Emas, Airlangga: Supaya Tak Perlu Parkir di Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com