Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesiapan AirNav Guna Pendaratan Pesawat Logistik di Lombok Untuk Event WSBK

Kompas.com - 14/11/2021, 09:08 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid telah merampungkan perpanjangan landasan pacu atau runway untuk mendukung perhelatan olahraga otomotif World Superbike (WSBK) yang akan digelar di kawasan The Mandalika.

General Manager AirNav Indonesia Cabang Lombok, Buyung Prastiyono mengungkapkan, guna mempersiapkan pagelaran WSBK dan MotoGP, Bandara yang dikelola oleh AP I memperpanjang landasan dari 2.750 meter menjadi 3.300 meter.

Baca juga: Jelang WSBK Mandalika, AirNav Siapkan Rute Helikopter Berbasis VFR

“550 meter itu berdampak pada alat navigasi kita. Navigasi kita yang namanya instrument landing system itu terkena perpanjangan runway dan harus digeser. Saat digeser ini, kami harus secara cermat memindahkan agar alat ini masih tetap bisa dipakai,” kata Buyung kepada wartawan Jumat (12/11/2021).

Buyung mengungkapkan, pemindahan tersebut tentunya perlu dilakukan secara hati-hati.

Jika tidak, hal tersebut berdampak pada hilangnya instrument landing system yang digunakan pesawat untuk pendaratan.

“Alhamdulillah kita sudah selesaikan itu semua di 12 Oktober 2021 lalu, dan setelah dikalibrasi hasilnya bagus. Artinya teman-teman teknisi bekerja secara teliti dan hati- hati,”ujar dia.

Buyung bilang, alat navigasi instrument landing sangat sensitif dan perlu pengaturan yang sangat cermat serta ketelitian yang tinggi dalam pemindahannya.

Baca juga: AirNav Pastikan Kesiapan Antisipasi Kenaikan Jumlah Penerbangan ke Bali

“Instrument landing system itu, di antara antena-antenanya tingginya rendahanya harus sama dan tidak boleh ada yang jaraknya beda. Jadi mulai tinggi rendahnya, kanan kirinya, jarak dan mengatur bagaimana fondasi itu agar rata, seperti itu kesulitan yang kami selesaikan,” tambah dia.

Buyung mengatakan, pada 8–9 November 2021 lalu, Qatar Airways mendarat di Bandara Lombok dengan membawa logistik WSBK dari Doha menggunakan Boeing 777.

Buyung menjelaskan, Qatar Airways merupakan pesawat besar pertama yang mendarat di Bandara Lombok, setelah dilakukannya perpanjangan landasan pacu.

“Pada 8 – 9 November 2021 lalu, Qatar Airways mendarat di Bandara Lombok dengan membawa logistik WSBK dari Doha. Tanggal 24 dan 25 November 2021 nanti, Qatar Airways akan Kembali setelah selesainya event WSBK, dan peralatannya akan diangkut lagi," jelas Buyung.

Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi mengungkapkan, dengan penambahan kapasitas dan wajah terminal baru ini, Bandara Lombok siap mendukung kelancaran perhelatan olahraga otomotif World Superbike pada akhir 2021 dan berbagai event yang akan dielenggarakan di Kawasan The Mandalika.

Baca juga: AirNav Pastikan Video Viral yang Menampilkan Penerbangan Berisi WNA Hoaks

“Runway dan apron baru Bandara Lombok cukup mumpuni untuk melayani pesawat berbadan besar. Pesawat kargo Boeing 777 Freighter Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR8872 kode registrasi A7-BFS di Bandara Lombok yang membawa kargo logistik WSBK 2021 sebanyak 963 koli dengan berat 72.926 kilogram. Pesawat yang berangkat dari Doha, Qatar ini mendarat di Bandara Lombok pukul 14.15 WITA,” jelas Fahmi beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com