BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Synology

Antisipasi Perubahan Tren Bekerja Setelah Pandemi, Perusahaan Harus Perkuat Infrastruktur IT

Kompas.com - 31/01/2022, 10:16 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 mengubah cara perusahaan beroperasi. Salah satu perubahan yang signifikan adalah penerapan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Sayangnya, banyak perusahaan tidak menyadari bahwa infrastruktur information technology (IT) atau teknologi informasi yang dimiliki belum cukup untuk memenuhi kebutuhan WFH dan transformasi digital secara penuh.

Berdasarkan iThome 2021 CIO Survey, lebih dari 60 persen layanan IT secara jarak jauh di perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan akses remote dan menjamin keamanan bisnis.

Karyawan kerap bermasalah saat mengakses file penting dengan aman secara remote. Pasalnya, saat membuat layanan berbagi file untuk keperluan WFH, perusahaan terpaksa menyiapkan virtual private network (VPN).

Dengan demikian, karyawan perlu menggunakan file sharing Server Message Block (SMB) untuk mengakses jaringan perusahaan dari jarak jauh.

Namun, file sharing SMB sederhana tidak dapat mendukung kolaborasi pengguna dalam waktu bersamaan. Oleh sebab itu, tiap anggota tim harus mengoordinasikan jadwal edit atau melakukannya pada file terpisah. Kemudian, file tersebut digabungkan secara manual. Proses berbelit ini dapat berdampak pada penurunan produktivitas perusahaan.

Selain itu, implementasi SMB, misalnya Network Neighborhood dan drive jaringan, juga dapat meningkatkan risiko serangan siber.

Laporan keamanan siber yang dirilis Check Point Software Technologies menemukan bahwa serangan siber meningkat selama pandemi Covid-19. Di kawasan Asia Pasifik, misalnya, serangan siber melonjak hingga 168 persen secara tahunan atau year on year (YoY) pada 2021.

Untuk diketahui, pengimplementasian SMB punya risiko tersendiri. Server pada seluruh jaringan lokal akan turut terdampak, sekalipun hanya satu komputer yang terkena serangan siber.

(Baca juga: Kejahatan Virtual Meningkat Selama Pandemi, Berikut Tips Mengamankan Data Bisnis)

Kerentanan pada Windows Server juga meningkatkan risiko peretasan dari jarak jauh. Selain itu, admin IT juga kesulitan memastikan keamanan lingkungan jaringan pengguna di rumah. Terlebih, phishing dan serangan man-in-the-middle juga mengintai perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan disarankan tidak menggunakan SMB untuk akses file jarak jauh, bahkan saat menggunakan VPN.

Tantangan sektor UMKM

Di sisi lain, perusahaan juga harus jeli menyesuaikan kebutuhan server baru dan anggaran yang dimiliki. Terlebih, jika perusahaan tersebut berskala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang cenderung memiliki bujet penyediaan kebutuhan IT terbatas.

Sejumlah perusahaan berskala UMKM menyiasatinya dengan menggunakan layanan berbagi dan kolaborasi file cloud publik sebagai solusi darurat. Namun, karena berbasis langganan, solusi tersebut justru membutuhkan biaya yang tinggi untuk jangka panjang.

Dengan solusi cloud publik, perusahaan sering mengalami kegagalan ketika memindahkan file mereka ke layanan cloud. Solusi tersebut juga berpotensi menyebabkan masalah duplikasi serta manajemen data di antara server lokal dan layanan cloud.

Kondisi serupa pernah dialami South African Institute for Aquatic Biodiversity (SAIAB). Seperti kebanyakan UMKM, SAIAB memiliki anggaran dan staf IT terbatas. Perusahaan ini hanya memiliki satu admin yang bertanggung jawab atas kebutuhan IT bagi 100 karyawannya.

Server Windows SAIAB dinilai tidak dapat mendukung akses file jarak jauh secara aman. Oleh karena itu, karyawan yang berada di lokasi terpencil terpaksa memanfaatkan layanan Google Drive. Sementara itu, karyawan yang bekerja di kantor pusat menggunakan Windows File Server.

Dengan mekanisme tersebut, data perusahaan menjadi tersebar di beberapa platform dan memiliki berbagai versi file. Hal ini menyulitkan karyawan untuk menemukan data yang tepat. Karyawan pun mengalami kendala ketika melakukan manajemen data.

Setelah mempertimbangkan akses file jarak jauh hybrid, keamanan, dan anggaran yang dimiliki, SAIAB menerapkan solusi server file cloud pribadi yang aman dan efisien dengan Synology Drive.

Topologi Synology Drive.Joevita Evadne Topologi Synology Drive.

Sebagai informasi, Synology Drive merupakan salah satu fitur bawaan yang dapat di-install pada Synology NAS.

Sama seperti alat kolaborasi dari layanan software as a service (SaaS) lain, Synology Drive juga menghadirkan Synology Office.

Synology Office merupakan alat kolaborasi tim yang terintegrasi. Dengan alat ini, pengguna dapat berbagi serta mengedit file dokumen, spreadsheet, atau presentasi bersama-sama secara online.

Untuk diketahui, Synology Drive dapat diakses tanpa batas melalui browser web, aplikasi seluler, dan aplikasi desktop. Pengguna pun tidak perlu membeli perangkat lun layanan software as a service (SaaS)  ak tambahan.

Solusi tersebut memungkinkan pengguna berkolaborasi dengan lebih mudah dan cepat. Pasalnya, staf di kantor pusat dapat mengakses folder secara langsung dari desktop mereka dengan mudah.

(Baca juga: Tips WFH Sehat dan Produktif dari Bos-bos Perusahaan Teknologi)

Di sisi lain, karyawan yang bekerja secara jarak jauh juga dapat mengakses serta mengedit file yang sama melalui portal web khusus atau aplikasi seluler. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan konsistensi data di seluruh organisasi. Masalah duplikasi dan manajemen data yang rumit pun tak terjadi.

Standar keamanan tinggi

Synology menerapkan standar keamanan tinggi pada Synology Drive. Joevita Evadne Synology menerapkan standar keamanan tinggi pada Synology Drive.
Sementara itu, dari aspek keamanan, Synology Drive memungkinkan tim IT menerapkan standar keamanan yang lebih tinggi di seluruh organisasi mereka.

Sebagai contoh, tim IT dapat menerapkan hypertext transfer protocol secure (HTTPS) guna memastikan keamanan selama proses transfer data.

Selain itu, Synology Drive juga mengusung fitur Synology Secure SignIn. Melalui fitur ini, tim IT dapat menerapkan autentikasi bebas kata sandi. Keamanan proses login didapat menggunakan verifikasi identitas pengguna melalui perangkat tepercaya.

Pada saat bersamaan, admin IT juga dapat mengoptimalkan keamanan sistem dengan memindai kerentanan melalui Synology Security Advisor.

Sebagai lapisan perlindungan kedua, Synology menawarkan sejumlah solusi pencadangan data tingkat perusahaan tanpa biaya lisensi.

(Baca juga: Tren WFH Dongkrak Penjualan PC Dunia Kuartal II-2020)

Salah satunya dengan Snapshot dari data penting di Synology Drive. Solusi ini memungkinkan perusahaan memulihkan data dalam hitungan detik jika terjadi bencana.

Selain itu, pengguna juga dapat memanfaatkan solusi Hyper Backup. Dengan solusi ini, beberapa versi server Synology Drive dapat dicadangkan ke tujuan di lokasi offsite. Lokasi tersebut termasuk network attached storage (NAS) dan penyimpanan cloud C2 dari Synology yang hemat biaya.

Bagi perusahaan, memiliki pengaturan IT yang tepat sama pentingnya dengan upaya pencegahan Covid-19. Oleh sebab itu, menyediakan layanan IT terbaik bagi karyawan merupakan harga mutlak yang harus dipenuhi.

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai dukungan Synology dalam membantu perusahaan menyiapkan sistem manajemen serta kolaborasi file yang aman dan efisien secara cepat, Anda dapat menyaksikan webinar Synology secara gratis pada Selasa 8 Maret 2022. Klik tautan berikut untuk mendaftar.

Sementara itu, informasi selengkapnya mengenai Synology Drive dapat Anda temukan di sini.


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com