Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakrie Group Panen Raya Perdana Padi Gogo Seluas 84 Hektar

Kompas.com - 15/02/2022, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBakrie Group melakukan panen raya perdana padi gogo di lahan seluas 84 hektar yang dikelola dengan manajemen modern oleh PT Huma Indah Mekar di bawah naungan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk pada 12 Februari 2022 di kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.

Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Adhika Andrayudha Bakrie mengatakan, gagasan ini sebagai upaya perseroan dalam menghadirkan inovasi perkebunan Padi Gogo di Indonesia dengan cara mengkonversikan lahan kering seluas 84 hektar yang dikelola dengan menggunakan manajemen modern.

Baca juga: Cara Penanaman hingga Proses Pascapanen Padi Gogo, Varietas Unggulan LIPI

“Inovasi demi inovasi terus kami lakukan, salah satunya dalam sektor ketahanan pangan dan gizi. Bakrie Group ingin berkontribusi secara langsung dengan menyediakan lahan pertanian yang bisa dibilang berbeda dengan lahan pertanian atau sawah pada umumnya untuk ditanami varietas Padi Gogo,” jelas Adhika Andrayudha dalam siaran pers, Senin (14/2/2022).

Andhika mengatakan, padi Gogo dipilih sebagai salah satu tanaman untuk mewujudkan program konsumsi pangan karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan.

Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Bone Tingkatkan Produksi Padi dengan IP 400

Budidaya padi ini juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah. Panen perdana yang merupakan proyek penelitian padi gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton hektar dengan lahan seluas 84 hektar.

Bakrie Group berinovasi untuk memanfaatkan potensi lahan kering yang bisa dikonversi untuk digunakan menanam Padi Gogo. Padi Gogo sendiri umumnya dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani di tegalan/ladang dan umumnya varietas lokal dengan produktivitas terbatas dan kerentanan yang tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com