Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai "Long Weekend", IHSG Langsung Tancap Gas

Kompas.com - 01/03/2022, 09:19 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tancap gas mendekati level psikologis 7.000, pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (1/3/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.969,41 atau naik 81,24 poin (1,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.888,17.

Sebanyak 300 saham melaju di zona hijau dan 119 saham di zona merah. Sedangkan 155 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,27 triliun dengan volume 2,3 miliar saham.

Baca juga: IHSG Masih Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 1,6 persen, Shanghai Komposit 0,43 persen, dan Strait Times 1,13 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 0,27 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, IHSG membentuk formasi bullish harami yang mengindikasikan potensi penguatan.

“Pergerakan masih akan dibayangi oleh ketegangan perang antara Rusia-Ukraina. Di sisi lain, kenaikan harga komoditas masih akan mendongkrak penguatan pasar saham. Kenaikan kasus Covid-19 dalam negeri juga masih menjadi kekhawatiran investor,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Rupiah menguat

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.360 per dollar AS, atau naik 21 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.381per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun pagi ini rupiah menguat, namun kekhawatiran akan perang Ukraina dan Rusia terhadap pemulihan ekonomi bisa menekan rupiah. Jika perang yang terjadi, lebih lama dikhawatirkan akan berdampak negatif ke perekonomian global.

“Nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dollar AS, meskipun sentimen pasar sudah terlihat lebuh positif terhadap aset berisiko. Tapi pasar masih mengkhawatirkan dampak negatif perang di Ukraina terhadap perekonomian,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS sampai dengan Rp 14.350 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Sepekan Turun Tipis 0,07 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 8.689 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com