Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil "Blusukan" Mendag Cari Minyak Goreng Murah: Curiga Ada Permainan Harga, Barang Ritel Modern Masuk Pasar dengan Harga Mahal

Kompas.com - 11/03/2022, 07:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi terus mencari akar permasalahan naiknya harga jual hingga kelangkaan minyak goreng di dalam negeri sejak awal 2022.

Mendag pun turun ke lapangan, keluar masuk pasar tradisional demi mendapatkan jawabannya. Pada 1 Februari lalu sempat mendatangi Pasar TambaK Rejo di Surabaya, Jatim. Di pasar ini, Mendag menemukan harga minyak goreng curah di Surabaya tak masuk akal, justru lebih mahal daripada di Makassar.

Padahal di data Kementerian Perdagangan, pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per 18 Februari 2022 adalah sebesar 14 juta liter.

Baca juga: Kalau Pengusaha Sawit Enggak Bisa Kasih Pasokan Dalam Negeri, Cabut Izin Ekspornya...

Teranyar, Mendag mengunjungi Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Di pasar ini, Mendag menemukan stok minyak goreng ada alias tersedia. 

Dalam peninjauannya, Mendag menemukan satu permasalahan yaitu tidak ada satupun kios yang menjual minyak goreng sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah, baik untuk minyak goreng curah ataupun kemasan. 

"Minyak goreng, ada barangnya. Baik curah maupun kemasan. Permasalahannya hari ini, tidak ada satupun kios yang kita datangkan hari ini menjual minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah," ujar Mendag di sela-sela kunjungannya, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Ketika Mendag Lutfi Kunjungi Pasar, Tak Satu Pun Pedagang Jual Minyak Goreng Murah...

Dugaan permainan harga 

Mendag pun menilai ada permainan harga minyak goreng yang dilakukan oknum. Yakni, barang dari ritel modern dengan harga lebih rendah masuk ke pasar, dijual dengan harga lebih tinggi.

Oleh sebab itu, di ritel modern sulit mendapatkan minyak goreng harga HET.

"Ini yang terjadi diskrepansi antara ritel modern dan tradisional karena ritel tradisional ini harganya jauh lebih tinggi, jadi orang bisa ngantre di pasar modern. Di ritel modern kemudian masuk ke ritel tradisional dan menjual harga jauh lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah," ungkap Mendag Lutfi.

Baca juga: Mendag Nilai Ada Permainan Harga Dibalik Sulitnya Masyarakat Dapat Minyak Goreng Murah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com