Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 28 Maret, 200 Wilayah Berstatus Level 3

Kompas.com - 14/03/2022, 19:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali memperpanjang PPKM selama 14 hari ke depan di wilayah luar Jawa-Bali. Dengan begitu, perpanjangan PPKM di wilayah luar Jawa-Bali berlaku mulai tanggal 15-28 Maret 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, tidak ada wilayah dengan PPKM level 4. Namun, wilayah PPKM level 3 menjadi 200 kabupaten/kota.

"Perpanjangan PPKM 14 hari ke depan yaitu 15-28 maret. PPKM level I menjadi 18 kabupaten/kota, PPKM level 2 menjadi 168 kabupaten/kota, dan PPKM level 3 menjadi 200 kabupaten/kota," kata Airlangga dalam konferensi pers PPKM, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Kementerian PAN-RB Kembali Sesuaikan Jumlah PNS yang Masuk Kerja Selama Masa PPKM, Simak Ketentuannya

Mantan menteri perindustrian ini menuturkan, perpanjangan PPKM beserta level asesmen diusulkan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti capaian vaksinasi dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR).

Dia melaporkan, BOR masih relatif terkendali meski terdapat 3 provinsi dengan kasus tinggi, yaitu Sumatera Utara sebanyak 13.677 kasus dengan BOR 16 persen, Lampung 13.627 kasus dengan BOR 22 persen, Papua 11.326 kasus dengan BOR 13 persen.

Sementara itu, provinsi dengan rasio keterisian tempat tidur yang tinggi, adalah Kalimantan Timur dengan BOR 45 persen, Kepulauan Riau dengan BOR 33 persen, dan NTT dengan BOR 45 persen.

Tingginya BOR dibarengi dengan fasilitas isoter (isolasi terpusat) di luar Jawa Bali yang masih tersedia 36.522 tempat tidur dengan tingkat keterisian 3.188 atau 8,73 persen.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Kafe & Restoran: Penerapan PPKM Semestinya Sudah Tidak Diterapkan

"Yang perlu mendapat perhatian adalah NTT di mana BOR 46 persen dan provinsi NTT masih di level 3. Ini sudah dikomunikasikan dengan Kaltim dan Kepri khususnya di Pulau Batam untuk dipersiapkan lebih lanjut (isoter)," jelas Airlangga.

Dilihat dari capaian vaksinasi, ada 2 provinsi dengan capaian vaksinasi dosis 1 di bawah 70 persen, yaitu Papua Barat dan Papua.

Lalu, ada 5 provinsi dengan capaian vaksinasi dosis 2 di bawah 50 persen, yaitu Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, dan Papua. Sementara untuk akselerasi vaksin booster, seluruh provinsi luar Jawa-Bali masih di bawah 10 persen.

"Ini perlu diakselerasi. Terkait dengan lansia masih ada 6 provinsi di bawah 60 persen, dosis pertama dan dosis kedua 24 provinsi di bawah 60 persen," sebut Airlangga.

Baca juga: Pengelola Mal: Kami Harap PPKM Level 3 Tidak Berlangsung Lama agar Usaha Tidak Terpuruk Lagi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com