JAKARTA, KOMPAS.com - PT Nagata Dinamika Hidro Madong (NDHM), anak usaha PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), telah mencapai commercial operation date (COD) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Madong pada 25 Maret 2022.
PLTM Madong memulai konstruksi pada 2019 dengan nilai investasi sebesar Rp 437 miliar.
Dengan dicapainya tahapan COD maka PLTM Madong bisa langsung berkontribusi pada pendapatan operasional KEEN. Tahun 2022 ini, kontribusi pendapatan PLTM Madong ditaksir sekitar Rp 63 miliar, dan tahun 2023 sekitar Rp 87 miliar.
"Dengan dicapainya tahapan commercial operation date ini, berarti tahun ini PLTM Madong sudah memberi kontribusi pada pendapatan perusahaan,” ujar Wakil Presdir KEEN Wilson Maknawi dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Jokowi: Transisi Energi Bukan Cuma Soal Perubahan Energi Fosil ke Energi Terbarukan...
Adapun PLTM Madong menjadi pembangkit listrik dengan energi terbarukan yang ketiga milik KEEN, setelah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat 18 MW di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara dan PLTA Air Putih 21 MW di Kabupaten Lebong, Bengkulu.
Direktur Operasional KEEN Karel Sampe Pajung menjelaskan, PLTM Madong dibangun dengan kapasitas daya terpasang sebesar 10 MW dan target produksi tahunan mencapai 74,46 GWh.
Pembangkit ini memanfaatkan aliran Sungai Maiting yang terletak di Desa Madong, Kecamatan Dende’ Piongan Napo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
“Kontraktor yang kami tunjuk, PT Anhe Konstruksi Indonesia memulai pembangunan PLTM Madong pada Januari 2020 dan selesai pada Januari 2022 atau masa pembangunan selama 2 tahun, " ungkapnya.
Baca juga: Waskita Raih Kontrak Baru Pembangunan PLTM Rp 128 Miliar di Sumbar
Secara teknis, jenis hydropower PLTM Madong termasuk dalam tipe run-of-river (ROR). Struktur utamanya meliputi bendungan dengan sistem pintu, terowongan saluran air untuk pengalihan air, penstock, serta pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain.
Global Hydro GmbH, perusahaan asal Austria, telah ditunjuk sebagai vendor penyedia peralatan utama PLTM Madong. Penunjukan itu dengan pertimbangan perusahaan tersebut memiliki spesialisasi di bidang manufaktur turbin air dan peralatan hydro-mechanical.
PLTM Madong dibangun dengan skema build, own, operate (BOO) untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak tercapainya Commercial Operation Date (COD) pada 25 Maret 2022.
"Setelah beroperasinya PLTM Madong, KEEN mempersiapkan sejumlah proyek pembangkit lain, dengan tetap konsisten pada pengembangan energi hijau. Komitmen kami tetap di energi baru terbarukan, tidak berubah,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.