Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG DIbuka Menguat, Rupiah Melemah

Kompas.com - 12/04/2022, 09:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melaju naik pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/4/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Dilansir dari data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 7.229,46 atau naik 25,66 poin (0,36 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.203,79.

Sebanyak 187 saham melaju di zona hijau dan 200 saham di zona merah, sedangkan 186 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,44 triliun dengan volume 2,57 juta miliar saham.

Baca juga: IHSG Masih Akan Terkoreksi? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 1,52 persen, Hang Seng Hong Kong 0,21 persen, Shanghai Komposit 0,21 persen, dan Strait Times 0,77 persen.

Wall Street pagi ini merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,19 persen, S&P 500 turun 1,69 persen, dan Nasdaq Composite bertambah 2,18 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, IHSG diprediksi melemah hari ini.

Pasalnya, pergerakan IHSG masih akan ditopang rilis kinerja emiten serta pembagian dividen. Namun di sisi lain, investor akan mencermati perkembangan dari kebijakan ekonomi The Fed.

"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal candlestick membentuk doji dengan stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan," kata Dennies dalam rekomendasinya.

Baca juga: Saham GoTo Naik 13 Persen saat Perdagangan Perdana, Simak Rekomendasi dari Analis

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.25 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.362 per dollar AS, atau turun 2,5 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.365 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena tingginya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini.

Kepala Bank Sentral AS area Chicago, Charles Evans, memberikan dukungan terhadap kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif tahun ini.

Suku bunga acuan AS diperkirakan akan berada di kisaran 2,25-2,50 persen di akhir tahun ini. Saat ini masih berada di level di 0,50 persen dan kemungkinan akan ada kenaikan 50 basis poin sebanyak dua kali.

Indikasi meningginya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif terlihat dari kenaikan yield obligasi pemerintah AS, di mana yield tenor 10 tahun naik lagi ke atas kisaran 2,8 persen.

"Di sisi lain, minat pasar yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia, ditandai dengan naiknya IHSG ke level tertinggi baru, bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," ucapnya kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS sampai dengan Rp 14.340 per dollar AS.

Baca juga: Sempat Tembus All Time High, IHSG Berakhir Merah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com