Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir Merah, Rilis Laporan Keuangan Korporasi Jadi Penyebabnya?

Kompas.com - 15/04/2022, 06:34 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (14/4/2022). Investor masih mencerna laporan keuangan dari bank – bank besar, dan kenaikan inflasi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,3 persen, S&P 500 melemah 1,2 persen, dan Nasdaq Komposit turun 2,14 persen.

Mengutip CNBC, pergerakan pasar dipengaruhi oleh inflasi, yang menjadi fokus investor pekan ini. Imbal hasil Treasury juga naik lebih tinggi, benchmark imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik 13 basis poin atau 2,8 persen.

“Apa yang terjadi dengan imbal hasil berdampak langsung pada saham, itu merupakan satu hal dari begitu banyak data negatif lainnya, atau titik data bearish yang harus dihadapi investor,” kata Adam Sarhan, pendiri dan CEO di 50 Park Investments.

Baca juga: Laporan Keuangan Korporasi Dorong Penguatan Wall Street

Kekhawatiran inflasi

Pada hari Selasa, rilis indeks harga konsumen bulan Maret 2022 menunjukkan peningkatan 8,5 persen dari tahun lalu, dan ini merupakan kenaikan tahunan tercepat sejak Desember 1981 dan lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones sebesar 8,4 persen

Kekhawatiran inflasi dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi mendorong saham teknologi melemah. Hal ini terjadi karena investor menjual saham yang bertumbuh demi aset yang lebih stabil.

Microsoft turun 2,7 persen, Apple jatuh 3 persen, dan Google tergelincir 2,4 persen. Saham chip juga merosot seperti Nvidia turun sekitar 4,3 persen, dan Advanced Micro Devices melemah sekitar 4,8 persen.

Baca juga: Bos Tesla Elon Musk Mau Caplok Twitter Seharga Rp 616 Triliun

Rencana Elon Musk caplok Twitter

Sentimen juga muncul dari rencana Elon Musk yang akan mengakuisisi Twitter seharga 54,20 per saham. Musk mengatakan ini adalah penawaran terbaik dan terakhirnya untuk perusahaan media sosial tersebut.

Musk juga menilai beberapa aturan Twitter perlu diubah agar dapat berkembang. Saham Twitter turun sekitar 1,7 persen. Pada saat yang sama, saham Tesla turun 3,6 persen.

“Saya pikir data – data mendukung langkah kebijakan dan memberi kami dasar untuk melakukannya. Saya lebih suka pendekatan front-loading, jadi kenaikan 50 basis poin di bulan Mei akan konsisten dengan itu, dan mungkin lebih banyak lagi di bulan Juni dan Juli,” kata anggota dewan Federal Reserve Christopher Waller.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com