Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Erick Thohir ke Srikandi BUMN: Perempuan Jangan Takut Bicara Saat Merasa Tak Nyaman

Kompas.com - 22/04/2022, 20:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir meminta Srikandi BUMN untuk menjadi inti bagi transformasi dan perubahan di BUMN, khususnya dalam implementasi Respectful Workplace Policy (RWP) di masing- masing Grup BUMN.

Srikandi BUMN merupakan komunitas perempuan berkarya di BUMN untuk saling mendukung dalam berkarya dan berprestasi dengan beragam peran.

Hal itu disampaikan oleh Erick Thohir saat meluncurkan Respectful Workplace Policy (RWP) di Jakarta, Kamis (21/4/2022).

"Supaya ini meresap, jangan sebagai seremoni saja tanpa tahu artinya, karena kita bicara keseharian. Nukleus-nya sudah diberi kesempatan ketika kami Kementerian BUMN mengintervensi, para individunya juga sudah mulai membuat perubahan. Dan perempuan adalah nukleus yang luar biasa dalam perubahan-perubahan yang terjadi di kesehariannya," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Siap-siap, AVIA Bakal Tebar Dividen Rp 1,2 Triliun

"Para perempuan yang hadir harus menjadi pendorong dalam keseharian, jangan takut speak out, jangan takut bicara ketika ada perbuatan yang tidak membuat nyaman, tetapi tentu disampaikan dengan cara yang baik juga," lanjutnya.

Selain itu, Erick juga menyoroti permasalahan fasilitas bagi kaum disabilitas dan tempat penitipan anak yang sampai sekarang belum terealisasi secara maksimal di tempat kerja BUMN.

Erick meminta agar BUMN dapat membuat roadmap mengenai pengadaan fasilitas bagi disabilitas dan tempat penitipan anak tersebut.

Erick juga berdialog dengan 6 tokoh perempuan dari lingkungan BUMN yaitu Kiki Eprina Arieanti (karyawati PT Angkasa Pura I), Laras Wuri Dianningrum D (karyawati milenial Pupuk Indonesia), Karina Trijono (UMKM Solo Putri binaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk), Dina Hanifah (mahasiswa Universitas Telkom, Peserta Magang Mahasiswa Bersertifikat BUMN), Galuh Puteri Pangesthi (karyawan difabel Telkom Indonesia), dan Vina Muliana (karyawati influencer).

Baca juga: Gramedia Luncurkan 2 Gerakan Peduli Lingkungan

Ketua Srikandi BUMN Indonesia Tina T. Kemala Intan mengatakan, kegiatan ini sekaligus mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam mewujudkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan di era modern, secara khusus di bidang pendidikan, dunia kerja terkait pemberdayaan perempuan dan tentunya kepemimpinan perempuan.

"Semua bisa dicapai dengan saling mendukung sesama perempuan di lingkungan kerja, yang akan menciptakan energi positif, meningkatnya produktivitas, dan tetap semangat dalam berkarya. Bentuk dukungan tersebut di antaranya melalui tiga pilar yaitu care, collaborate, dan contribute," ungkap Tina.

Karena itulah, RWP harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, karena inisiasi ini mengupayakan iklim kerja yang ramah terhadap perempuan dan mengedepankan persamaan hak berdasarkan kompetensi dan kualitas tanpa memandang gender. Untuk mendukung implementasi RWP, Kementerian BUMN membuat sebuah sistem monitoring, reward, dan punishment yang proporsional.

Baca juga: KB Bukopin Gandeng Aespa Jadi Brand Ambassador

Output yang diharapkan dari inisiasi ini adalah perusahaan, karyawan, dan pihak terkait lainnya memberikan dampak besar pada kesehatan fisik, mental, kepuasan kerja, dan keterikatan pekerjaan yang berujung pada peningkatan produktivitas.

Dengan diterapkannya RWP akan membentuk lingkungan kerja yang dinamis dan produktif bagi semua karyawan baik laki-laki maupun perempuan.

Sekaligus membangun situasi kerja yang inklusif bagi semua pihak. Lebih dari itu, penerapan RWP diharapkan mampu mengatasi isu kesetaraan gender dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

Baca juga: Daftar 10 Orang Terkaya Kripto di Dunia, Ada Bos Binance dan Bitcoin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com