Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Belanja Bikin Jumlah Sampah Meningkat, Blibli Ajak Pelanggan Ikut Daur Ulang Sampah

Kompas.com - 29/04/2022, 10:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com - Di tengah momentum menjelang Lebaran Idul Fitri tradisi berbelanja dan saling mengirim bingkisan untuk keperluan selama Idul Fitri menjadi kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia.

Kondisi ini juga terlihat pada meningkatnya transaksi di Blibli hingga lebih dari 80 persen dibandingkan hari biasa.

Hal ini pun turut membuat peningkatan akan jumlah sampah dari paket-paket belanja, baik secara online maupun offline.

Baca juga: Sampah Menggunung, Siapa yang Menanggung?

Di tengah momentum menjelang Lebaran yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Bumi, Blibli kembali mengajak pelanggannya untuk berpartisipasi dalam program Blibli Cinta Bumi.

VP of Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan mengatakan, program Blibli Cinta Bumi sudah diinisiasi sejak awal tahun 2020. Program ini ingin mengajak pelanggan Blibli berpartisipasi aktif untuk mengurangi sampah, dengan mengembalikan kemasan kardus dan plastik melalui kurir BES.

"Sampah yang dikembalikan tersebut kemudian didaur ulang menjadi kardus baru atau paper filler dalam proses pengemasan," ujar Yolanda dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Tokopedia, Shopee, Lazada Hingga Blibli, Mana yang Paling Disukai Pelanggan Ketika Berbelanja Online?

Gerakan Blibli Cinta Bumi

Menurut Yolanda, gerakan Blibli Cinta Bumi ini menunjukkan pertumbuhan signifikan pada partisipasi pelanggan.

Yolanda membeberkan, jumlah sampah kemasan yang dikembalikan pelanggan pada kuartal pertama 2022 bertumbuh hingga 5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini menjadi apresiasi sekaligus motivasi bagi Blibli untuk secara konsisten terus mengembangkan program Blibli Cinta Bumi.

"Kami juga akan terus memfasilitasi pengembalian kardus dari pelanggan dengan jangkauan lebih luas lagi," kata Yolanda.

Baca juga: Indonesia Hasilkan 93 Juta Ton Sampah Sedotan Plastik Per Tahun, Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com