Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Gantikan Lutfi, Ini PR Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

Kompas.com - 15/06/2022, 16:38 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan. Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini menggantikan Muhammad Lutfi.

Direktur of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan beberapa tugas-tugas alias PR Zulkifli Hasan yang harus diselesaikannya selama menjabat Menteri Perdagangan.

Pertama, Zulkifli Hasan harus bisa menyelesaikan masalah rantai distribusi pangan khususnya minyak goreng.

Baca juga: RI Mau Jadi Negara Maju, Mendag Lutfi: Iklim Investasi Harus Selalu Jadi yang Terbaik...

"Seperti yang kita tahu persoalan minyak goreng sampai sekarang belum selesai jadi yang menjadi tugasnya adalah harus bisa menyelesaikan masalah rantai distribusi pangan khususnya minyak goreng," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Lalu tugas yang kedua adalah Zulkifli Hasan dinilai harus bisa melakukan pembersihan di internal Kemendag khususnya pejabat yang menangani izin ekspor impor pangan.

Diharapkan dengan adanya pembersihan di internal Kemendag kasus korupsi seperti yang dilakukan oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri terkait izin ekspor CPO tidak terjadi lagi.

Tugas ketiga adalah melakukan sinkronisasi data dengan lembaga lain sehingga kebijakan lebih terintegrasi.

Keempat, Zulkifli Hasan diharapkan juga bisa memperluas pasar ekspor ke negara alternatif melalui intelijen pasar dan koordinasi dengan atase perdagangan maupun kedutaan besar di negara potensial.

"Tugas yang tak kalah penting lainnya adalah pengganti Menteri Perdagangan sekarang harus bisa mengevaluasi Perjanjian Perdagangan bebas yang merugikan daya saing Indonesia. Lalu tugas selanjutnya juga penggantinya harus bisa mengatur porsi barang impor di e-commerce agar produk kita tidak kalah saing," jelas Bhima.

Baca juga: Timbul Tenggelam Wacana Penghapusan Minyak Goreng Curah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com