Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Tol Laut, Harga-harga Komoditas di 9 Daerah Ini Turun Drastis

Kompas.com - 12/07/2022, 11:34 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap adanya penurunan harga-harga komoditas secara signifikan di sejumlah daerah berkat adanya trayek Tol Laut.

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha menjelaskan, manfaat Tol Laut telah dirasakan oleh masyarakat terutama dalam menekan disparitas harga yang selama ini terjadi di beberapa daerah.

"Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, tercatat di semua daerah yang dilalui Tol Laut telah terjadi penurunan harga,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Kemenhub Terbitkan Aturan dan Syarat Bepergian Terbaru, Simak Rinciannya

“Ada 9 daerah yang dilalui trayek Tol Laut yang mencatat perubahan harga signifikan selama Januari-Mei 2022. Bahkan ada yang harganya mengalami penurunan hingga setengah harga," sambungnya.

Arif Toha mengungkapkan daerah yang mengalami penurunan harga paling signifikan adalah Kabupaten Natuna.

Di daerah tersebut, tingkat penurunan disparitas harga sebesar 43,75 persen untuk pakaian jadi dari Rp 80.000 per buah ke Rp 45.000 per buah. Selain itu, harga pupuk turun 26,67 persen dari Rp 15.000 per kilogram ke Rp 11.000 per kilogram.

Di Kabupaten Kepulauan Anambas, harga baja ringan turun 46,15 persen dari Rp 65.000 per meter persegi ke Rp 35.000 per meter persegi. Adapun, harga gula turun 21,43 persen dari Rp 14.000 per kilogram ke Rp 11.000 per kilogram.

Baca juga: Kemenhub Pastikan Vaksinasi Booster Jadi Syarat Perjalanan

Selanjutnya, penurunan harga di Wilayah Timur Indonesia terjadi di Kabupaten Rote Ndao. Harga pakan ternak per ikan turun 42 persen dari Rp 15.000 per kilogram ke Rp 8.700 per kilogram. Harga pupuk turun 40 persen dari Rp 80.000 per buah ke Rp 45.000 per buah.

Di Kabupaten Tidore Kepulauan, harga kedelai turun 40 persen dari Rp 20.000 per kilogram ke Rp 12.000 per kilogram. Harga tepung terigu turun 25 persen dari Rp 12.000 per kilogram ke Rp 9.000 per kilogram dan harga semen turun 21,43 persen dari Rp 70.000 per sak ke Rp 55.000 per sak.

Di Kabupaten Buru, harga popok bayi dan dewasa turun 50 persen dari Rp 3.000 per buah ke Rp 1.500 per buah. Harga daging ayam ras turun 33,33 persen dari Rp 45.000 per kilogram ke Rp 30.000 per kilogram.

Di Kabupaten Buru Selatan, minyak goreng turun 40 persen dari Rp 30.000 per liter menjadi Rp 18.000 per liter.

Di Kabupaten Halmahera Timur, harga daging ayam ras turun 40 persen dari Rp 50.000 per kilogram ke Rp 30.000 per kilogram.

Harga beras medium turun 33,33 persen dari Rp 15.000 per kilogram ke Rp 10.000 per kilogram. Harga gula turun 33,33 persen dari Rp 15.000 per kilogram ke Rp 10.000 per kilogram.

Baca juga: Vaksin Bosster Jadi Syarat Perjalanan, Kemenhub: Pokso Vaksinasi Akan Tersedia di Terminal, Bandara dan Pelabuhan

Di Kabupaten Supiori, harga tepung terigu turun 50 persen dari Rp 20.000 per kilogram ke Rp 10.000 per kilogram. Harga alat tulis per peralatan sekolah turun 50 persen dari Rp 8.000 per buah ke Rp 4.000 per buah.

Di Kabupaten Fakfak, harga bawang merah turun 30 persen dari Rp 50.000 per kilogram ke Rp 35.000 per kilogram. Harga telur ayam ras turun 29,33 persen dari Rp 75.000 per kilogram ke Rp 53.000 per kilogram.

"Program Tol Laut tidak hanya dilakukan oleh Ditjen Hubla saja namun telah bersinergi dengan Ditjen Udara melalui Tol Udara dan Ditjen Darat yang mendukung proses distribusi dari pelabuhan bongkar sampai bandara, sehingga barang dapat terdistribusi dengan baik sampai di lokasi pedalaman, khususnya di Papua," ujar Arif.

Arif mengungkapkan pada tahun 2022 jumlah trayek yang melayani tol laut sebanyak 33 trayek. Adapun realisasi muatan adalah sebanyak 9.014 Teus muatan berangkat dan 3.304 Teus muatan balik.

Baca juga: Kemenhub Dorong Nelayan di Tanjung Emas Ikut Pengukuran Kapal Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com