Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret Lalu Kelola Aset Rp 149 Triliun, Pengelola Investasi Ini Kini Menuju Kebangkrutan

Kompas.com - 12/07/2022, 12:24 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Anjloknya harga aset kripto selama beberapa waktu terakhir membuat lembaga pengelola investasi atau hedge fund berguguran. Pasalnya, di tengah kejatuhan kripto, investor berbondong-bondong menarik asetnya.

Three Arrows Capital atau dikenal dengan 3AC menjadi salah satu contoh hedge fund yang terpuruk akibat anjloknya pasar kripto. Bahkan, 3AC tengah menuju kebangkrutan setelah gagal membayarkan kewajibannya kepada nasabah.

Padahal, pada Maret kemarin 3AC tercatat memiliki aset yang dikelola senilai 10 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 149 triliun (asumsi kurs Rp 14.900 per dollar AS), menjadikannya sebagai salah satu hedge fund paling menjanjikan di dunia.

Anjloknya kapitalisasi pasar kripto, yang utamanya disebabkan oleh Bitcoin dan Ethereum membuat 3AC tidak mampu membayar klaim nasabahnya. Sebagaimana diketahui, sejak April kemarin pasar kripto telah kehilangan kapitalisasi lebih dari 1 triliun dollar AS.

Baca juga: Harga Bitcoin Kembali Turun di Bawah Rp 300 Juta per Keping, Simak Harga Kripto Hari Ini

3AC tercatat memiliki banyak pinjaman jumbo dari berbagai lembaga, seperti Blockchain.com yang memberikan pinjaman sebesar 270 juta dollar AS ke hedge fund tersebut. Kemudian broker aset digital, Voyager Digital, juga tercatat memberikan pinjaman sebesar 670 juta dollar AS ke 3AC.

"Kredit sedang dihancurkan dan ditarik, standar penjaminan diperketat, solvabilitas tengah ddiuji, jadi semua pihak menarik likuiditasnya dari pemberi pinjaman kripto," ujar Partner Castle Island Ventures, Nic Carter, dikutip dari CNBC, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Nilai Kripto Merosot, Ini yang Harus Dilakukan Investor

Firma 3AC sendiri sebenarnya sudah dikenal banyak pihak selama satu dekade terakhir. Hedge fund ini dikenal dengan strateginya memutar uang pinjaman dari seluruh industri, dengan menyalurkannya ke pengembangan proyek kripto.

Namun, kebangkrutan 3AC mulai terjadi ketika salah satu kripto populer, TerraUSD beserta kripto yang berada pada jaringan yang sama, Luna, ambruk. Pasalnya, 3AC telah menginvestasikan sekitar 200 juta dollar AS di Luna.

Baca juga: Lima Tips Cuan Trading Kripto Saat Kondisi Pasar Cenderung Turun

Setelah TerraUSD dan Luna runtuh, investor mulai berbondong-bondong ingin menarik dananya dari 3AC. Namun, 3AC sudah tidak memiliki dana tersebut, seiring dengan hilangnya nilai Luna.

"Bukan hanya mereka tidak mengelola apa-apa, tapi mereka juga membuat dana investor senilai miliaran dollar AS menguap," ucap Profesor Keuangan dan Bisnis, Nik Bhatia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com