Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Rugi Rp 62 Triliun pada 2021

Kompas.com - Diperbarui 14/07/2022, 16:39 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya merilis laporan keuangan tahun 2021. Sebagaimana sudah diprediksi banyak pihak, Garuda Indonesia mencatatkan kinerja mengecewakan dalam laporan keuangannya (Garuda rugi).

Dikutip dari Kontan, Kamis (14/7/2022), emiten pelat merah ini membukukan rugi usaha senilai 3,96 miliar dollar AS sepanjang tahun lalu. Rugi usaha ini melonjak 79,84 persen secara year on year (yoy).

Adapun, rugi Garuda yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau rugi bersih sebesar Rp 4,15 miliar dollar AS.

Jika dirupiahkan, maka rugi bersih Garuda (rugi Garuda) di tahun 2021 yakni sebesar Rp 62,3 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dollar AS saat ini adalah sebesar Rp 14.993.

Baca juga: Keruwetan Kereta Cepat dan Sikap Keberatan Jonan saat Jadi Menhub

Rugi bersih Garuda ini semakin parah dibandingkan setahun sebelumnya. Di mana rugi bersih Garuda sepanjang 2020 adalah sebesar 2,44 miliar dollar AS atau kerugian tahun 2021 membengkak 70,25 persen.

Sementara aset GIAA juga ikut menyusut 33,33 persen yoy menjadi 7,19 miliar dollar AS. Sedangkan, utang perseroan naik 4,47 persen yoy jadi 13,30 miliar dollar AS.

Pendapatan jeblok

Rugi yang membengkak ini terutama diakibatkan oleh anjoknya pendapatan Garuda. Pada tahun 2021, perusahaan hanya bisa mencatatkan pendapatan usaha sebesar 1,33 miliar dollar AS.

Total pendapatan ini merosot drastis dibandingkan tahun 2020, di mana Garuda masih bisa meraup pendapatan 1,49 miliar dollar AS. Dengan begitu, secara persentase, pendapatan turun 10,43 persen.

Baca juga: Kilas Balik Kereta Cepat, Bolak-balik Ditolak Jonan saat Jadi Menhub

Rinciannya, segmen penerbangan berjadwal menyusut 13,28 persen yoy menjadi 1,04 miliar dollar AS. Lalu, segmen penerbangan tidak berjadwal turun 13,99 persen menjadi 88,05 miliar dollar AS dan pendapatan lainnya 207,47 miliar dollar AS di akhir 2021.

Penurunan pendapatan Garuda Indonesia juga seiringan dengan penyusutan beban usaha sebesar 21,03 persen menjadi 2,60 miliar dollar AS di akhir 2021 dari 3,30 miliar dollar AS pada tahun 2020.

Target Garuda Indonesia

Sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia menargetkan pertumbuhan kinerja secara bertahap hingga tahun 2025. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra optimis pertumbuhan kinerja ini akan dimulai dari semester II tahun ini.

"Proyeksi kinerja positif di tahun 2022 akan terus dioptimalkan secara bertahap hingga 2-3 tahun mendatang agar dapat kembali ke level periode masa sebelum pandemi. Optimisme tersebut terus kami selaraskan dengan demand dan tren pergerakan penumpang yang semakin meningkat," kata Irfan dalam siaran pers.

Irfan menargetkan pertumbuhan kinerja Garuda Indonesia ini bisa kembali ke masa-masa sebelum pandemi untuk menghasilkan profit yang optimal bagi kinerja usaha.

Baca juga: Di Mana Perumahan Elit Orang Kaya Jakarta saat Masih Bernama Batavia?

Pertumbuhan kinerja yang diproyeksikan tersebut juga sejalan dengan akselerasi pemulihan kinerja yang tengah dioptimalkan Garuda Indonesia pasca meraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada akhir Juni 2022 lalu.

"Oleh karenanya kami optimistis melalui momentum tercapainya homologasi PKPU, Garuda dapat secara konsisten mempertahankan capaian kinerja positif serta kedepannya dapat segera membukukan profit," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com