Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintarnya Raih Pendanaan Tahap Awal 14,3 Juta Dollar AS, East Venture Ikut Menyumbang

Kompas.com - 22/07/2022, 11:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan startup Pintarnya meraih pendanaan 8 juta dollar AS dari East Ventures dan Vertex Ventures SEA & India (VVSEAI). Sebelumnya, Pintarnya juga telah mengumpulkan pendanaan 6,3 juta dollar AS dari General Catalyst, Sequoia Capital India, dan angel investor terkemuka, pada Mei 2022.

Pendanaan tersebut menjadikan total pendanaan tahap awal senilai 14,3 juta dollar AS. Dengan demikian, pendanaan tahap awal ke Pintarnya tersebut menjadi salah satu putaran pendanaan awal dengan nilai terbesar di Asia Tenggara hingga saat ini.

Baca juga: East Ventures Buka Peluang Pendanaan Untuk Sektor Teknologi

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, terdapat peluang besar dalam memberdayakan jutaan pekerja kerah biru pada kawasan ini yang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.

"Mereka memiliki pengalaman yang terbukti dalam membangun dan menguasai pasar business to consumer (B2C) dan berbagai produk layanan keuangan di Indonesia. Mereka membuat kemajuan pesat dan kami menantikan pencapaian-pencapaian yang akan dihadirkan oleh tim Pintarnya kedepannya,” kata Wilson yang juga akan bergabung dengan Pintarnya sebagai anggota Dewan, dalam keterangan resmi, dikutip Kompas.com pada Jumat (22/7/2022).

Baca juga: 3 Tips Sukses Bangun Bisnis Startup

Managing Partner Vertex Ventures SEA & India Joo Hock Chua menambahkan, praktik pencarian kerja bagi para pekerja kerah abu-abu dan pengusaha untuk mempekerjakan pekerja yang tepat di Indonesia kurang efisien dan bahkan kuno.

Menurut dia, Pintarnya memecahkan masalah ini dengan menggunakan teknologi dan data untuk memungkinkan pencarian dan perekrutan pekerjaan yang jauh lebih efisien dan hemat biaya.

Baca juga: East Ventures Dorong Komunitas Startup yang Dimodalinya Raih Investor di Ajang G20

Co-Founder Pintarnya Henry Hendrawan mengungkapkan, beberapa sektor telah mengalami pertumbuhan eksponensial di Indonesia pascaCovid-19, yang menghasilkan peluang besar bagi pencari kerja dan pemberi kerja.

"Dengan pendanaan baru ini, kami akan menumbuhkan ekosistem pencari kerja dan pemberi kerja di berbagai kota di Indonesia. Kami akan berinvestasi lebih lanjut dalam teknologi dan kemampuan data sebagai nilai tambah utama kami untuk memfasilitasi proses pencarian kerja yang efisien bagi kandidat dan pemberi kerja," ucap dia.

Sedikit informasi, diluncurkan pada Mei 2022, Pintarnya didirikan oleh tiga eksekutif senior; Nelly Nurmalasari, Henry Hendrawan, dan Ghirish Pokardas. Pintarnya membantu tenaga kerja Indonesia yang kian meningkat untuk mendapatkan pekerjaan, meningkatkan peluang kerja, dan membuka akses ke layanan keuangan yang lebih baik.

Sejak diluncurkan, Pintarnya telah menghubungkan lebih dari 6.000 pengusaha dengan lebih dari 100.000 pencari kerja yang mencari berbagai peluang di sektor food and beverage (F&B), Ritel, Logistik, dan Perhotelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com