Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Teknologi Digital, Milenial Dinilai Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 24/07/2022, 15:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial dinilai dapat membantu upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Ini selaras dengan tingginya angka transaksi digital yang dilakukan generasi milenial.

Ketua Umum Sarana Kreatif Indonesia (Sarkraf Indonesia) Andy Afandy Siga mengatakan, saat ini dibutuhkan peran masyarakat, khususnya generasi milenial agar proses pemulihan dapat cepat terlaksana. Ini bisa dilakukan menggunakan ruang digital untuk melakukan transaksi ekonomi.

Adapun saat ini, pemerintah juga telah menggandeng Sarkraf dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.

“Kita mulai saja dari situ, sudah sangat membantu pemerintah, membantu negara Indonesia lebih baik lagi di masa mendatang, Ini salah satu cara millennials ikut serta dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Kenaikan Harga Komoditas Bikin Milenial Susah Punya Rumah? Ini Kata BTN

Menurutnya, lahirnya Sarkraf Indonesia dapat mendukung momentum pemulihan ekonomi nasional pada semua lini, khususnya sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Pasca terpuruk akibat pandemi Covid-19, kata dia, ekonomi kreatif di Indonesia terus berjuang menjadi garda terdepan mengambil bagian akan pemulihan ekonomi di Indonesia.

“Upaya ini dilakukan dengan mengadakan sejumlah program unggulan guna mempercepat pemulihan sektor ekonomi kreatif,” ujar dia.

Baca juga: G20 Empower Gandeng Microsoft untuk Dorong Peran Perempuan dalam Ekonomi Digital

Lebih lanjut Ia bilang, ekonomi digital selama beberapa waktu terakhir berkembang pesat dan menjadi peluang bagi pemulihan ekonomi. Hal ini terefleksikan dari jumlah start up yang meningkat secara signifikan.

Oleh karenanya, pemanfaatan teknologi digital menjadi peluang bisnis ke depan di tengah pemulihan ekonomi.

“Karena persaingan tinggi, yang punya keunikan yang bisa membangun niche market tersendiri bisa bertahan lama, tinggal dibantu memanfaatkan media untuk mengakselerasi market,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com