Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Swasembada Gula Konsumsi 2025, PTPN Tambah 10 Hektar Lahan Tebu

Kompas.com - 30/07/2022, 20:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) memperluas pengelolaan lahan perkebunan tebu guna mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2025. Perluasan lahan dilakukan melalui melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda).

Terbaru PTPN bekerja sama dengan pemda Kabupaten Pemalang melakukan penanaman tebu pada lahan seluas 10 hektar di Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Direktur SDM Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Seger Budiarjo mengatakan, dalam kerja sama ini PTPN melalui anak usahanya, PT Perkebunan Nusantara IX, akan bertindak sebagai pengelola lahan tebu.

Baca juga: 5 Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Gula Konsumsi Nasional

Menurut dia, Kabupaten Pemalang dipersiapkan sebagai lokasi proyek pengembangan areal tebu karena memiliki potensi area lahan bengkok seluas 989.635 hektar yang terdiri dari sawah dan tegalan sehingga dapat ditanami tebu.

“Kunci untuk mewujdukan kemandirian gula nasional hanya dapat direalisasikan dengan menjadikan petani tebu sebagai komponen utama industri gula di Tanah Air," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/7/2022).

Ia mengatakan, mengingat pentingnya peran petani tebu untuk mencapai swasembada, maka
perlu adanya bantuan pendampingan secara masif kepada petani agar produktivitas meningkat.

Peningkatan produktivitas itu pada akhirnya akan berdampak pada peningkatakan kesejahteraan petani tebu.

Oleh sebab itu, dalam kerja sama dengan pemda Kabupaten Pemalang, PTPN sebagai pengelola lahan akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada para petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.

"Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami,” kata Seger.

Adapun penanaman tebu perdana di Desa Banglarangan, Kabupaten Pemalang ini sejalan dengan Program Makmur yang diinisiasi Kementerian BUMN. Program ini sedang dijalankan oleh PTPN Group, yang mana perseroan menyediakan pupuk non-subsidi untuk mendukung budidaya perkebunan.

“Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani," jelasnya.

"Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” imbuh Seger.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Pemalang Mukti Agung Wibowo mengaku optimistis kerja sama pengelolaan areal tebu ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Pemalang. Ia meyakini, untuk wilayahnya, komoditi tebu mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan komoditi lainnya.

“Sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk peningkatan kesejahteraan petani. Selain itu, dengan bertani tebu, kita berperan dalam mewujudkan cita-cita negara yaitu mewujudkan swasembada gula," tutup dia.

Baca juga: Ini Cara Badan Pangan Nasional Jaga Stabilitas dan Ketersediaan Gula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com